Mengenai Imbauan MUI Jatim, Begini Tanggapan Ketua FKUB Kota Mojokerto

Mengenai Imbauan MUI Jatim, Begini Tanggapan Ketua FKUB Kota Mojokerto KH. Faqih Usman, Ketua FKUB Kota Mojokerto.

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Imbauan MUI Jatim agar pejabat tidak memakai salam semua agama, mendapat tanggapan dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Mojokerto, KH. Faqih Usman Lc.

Dalam meysikapi intruksi atau imbauan dari MUI Jawa Timur tersebut, KH. Faqih Usman menegaskan bahwa FKUB akan netral.

"FKUB tidak akan masuk ke sana, karena bukan wilayahnya. FKUB tetap melaksanakan apa yang biasa dilakukan dalam setiap kegiatan. Sedangkan imbauan tersebut, merupakan wilayahnya MUI, bukan wilayah FKUB. Kita tetap netral, mempersilakan masyarkat menyampaikan salamnya," katanya.

"Ketika dalam sebuah forum acara itu, kalau saya kemudian dalam membuka rapat itu, seenak saya. Artinya, terkadang enggak pakai salam, juga sering kali tanpa salam, gitu. Kadang-kadang saya pakai semua salam. Karena bukan wilayah saya, tidak ikut campur di dalam masalah fatwa MUI Jatim. Tapi, kalau tetap memberikan kesempatan untuk masing-masing tokoh yang akan pidato terus memberikan salamnya, terserah masing-masing," ungkapnya, Rabu. (13/11).

Sekadar informasi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan imbauan agar pejabat tak menggunakan salam semua agama dalam acara resmi. 

Imbauan soal salam ini terlampir dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019 yang diteken Ketua MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori. Dalam surat tersebut terdapat poin yang menyerukan kepada para pejabat untuk menggunakan salam sesuai ajaran agama masing-masing. Jika pejabat itu Islam, diimbau cukup menggunakan kalimat 'Assalaamu'alaikum. Wr. Wb'.

Menurut Kiai Somad, dikutip dari detik.com, dalam Islam, salam diartikan sebagai doa. Sedangkan doa merupakan ibadah. Untuk itu, tak baik jika mencampuradukkan ibadah satu dengan yang lain.

"Kalau saya menyebut assalamualaikum itu doa semoga Allah SWT memberi keselamatan kepada kamu sekalian dan itu salam umat Islam. Jadi ketika umat Muslim bertemu itu diawali dengan itu, semoga mendapat keselamatan yang diberikan oleh Allah," ungkap Kiai Somad.

"Nah agama lain juga punya, misalnya Hindu kayak apa, agama Kristen kayak apa, agama Buddha seperti apa. Agama lain kelompok aliran juga seperti apa. Misalnya pejabat, seorang gubernur, seorang presiden, wakil presiden, para menteri, kalau dia agamanya muslim ya assalamualaikum. Tapi mungkin kalau gubernur Bali ya dia pakai salam Hindu. Karena salam itu adalah doa dan doa itu ibadah, ini menyangkut Tuhan dan agamanya masing-masing," pungkasnya. (ris/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO