Dihadang Liput Wapres, Wartawan di Bojonegoro Injak-Injak ID Card Humas


BOJONEGORO(BangsaOnline)
Puluhan wartawan di melakukan boikot. Ini gara-gara merela dihadang pihak keamamam ketika akan melakukan peliputan berita kunjungan kerja (Kunker) Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK). Para wartawan itu marah di pintu masuk Stasiun Besar .
Salah satu wartawan Televisi Nasional, Yusti Rubiantika mengaku kecewa dengan sikap Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) yang mencegah para jurnalis mengambil gambar di dalam Stasiun. Bahkan, mereka sudah cek-cok dan nyaris adu jotos dengan petugas keamanan.

"Tidak ada gunanya sama sekali I'd Card yang diberikan Humas Pemkab dengan setempel besar Korim untuk peliputan Wapres kalau kita tidak diperbolehkan masuk. Lebih berharga setempel RT dari pada setempelnya Korim," tegasnya dengan nada geram, Jumat sore (5/12/2014).

Ia mengaku mendapat tindakan kurang enak dari aparat keamanan di pintu Stasiun, khususnya Polsuska. Ia bersama wartawan lain juga sempat didorong saat Wapres hendak masuk ke dalam Stasiun. "Kami tadi nyaris jatuh, bahkan adu jotos," tandas jurnalis Kompas Tv itu.

Amarah para jurnalis yang sehari-hari melakukan peliputan berita di wilayah itu bertambah memuncak ketika wartawan nasional yang mengikuti rombongan Wapres dari Jakarta diperbolehkan masuk oleh petugas, sementara puluhan wartawan lokal dihadang di depan pintu.

"Ini namanya diskriminasi, kita dianggap wartawan kampungan sehingga tidak boleh masuk. Mewakili teman-teman yang lain, saya sangat kecewa dan mengutuk tindakan Polsuskan dan aparat keamanan yang mencegah kami melakukan tugas peliputan," tegasnya.

Puluhan jurnalis itu kemudian membuang I'd Card bertuliskan "Kunjungan Wakil Presiden RI ke " dengan setempel besar Korim di depan pintu masuk Stasiun. Bahkan, I'd Card dari Pemkab tersebut diinjak-injak di hadapan petugas yang bersiaga.

Aksi para jurnalis itu mendapat perhatian dari pihak kemanan yang lain, seperti Satpol PP dan Polres . Namun, tidak sampai diamankan oleh polisi meski mereka berteriak-teriak menghujat pihak keamanan yang ada di dalam pintu.

Sementara itu, Kepala Penerangan Korim Jawa Timur, Mayor Imam Duhri mengaku tidak bermaksud mencegah para jurnalis yang hendak masuk melakukan peliputan kunjungan Wapres. Menurut dia, pencegahan itu dilakukan karena ketidak sengajaan para anggotanya. "Sebetulnya tidak bermaksud mencegah, karena tadi kondisinya desak-desakan saking banyaknya orang, sehingga petugas melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," elaknya.

Pantauan di lokasi, setelah dilarang masuk ke dalam Stasiun, puluhan jurnalis itu kemudian pergi meninggalkan lokasi meski sempat dipanggil sejumlah petugas untuk wawancara dengan Wapres JK. Bahkan pintu masuk pun sudah dibuka petugas, namun mereka tetap memilih pergi.

Agenda Wapres JK ke mengunjungi proyek Migas Lapangan Banyuurip Blok Cepu. Selanjutnya Wapres ke Stasiun untuk bertolak ke Teluk Lamong, Gresik dengan menggunakan kereta khusus yang disiapkan Dishub.

Rencananya, Wapres di Stasiun akan melakukan Pers Conference dengan para awak media baik lokal maupun nasional. Namun, karena wartawan lokal dihadang petugas, Wapres hanya melakukan wawancara dengan wartawan nasional yang ikut rombongan dari Jakarta.

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO