KEDIRI (BangsaOnline) - Alun-Alun Kota Kediri, Jawa Timur berubah fungsi dari Paru-Paru
Kota dan Taman Bermain warga menjadi kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL).
Atas kondisi ini, DPRD setempat minta Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri
menata kembali Alun-alun.
Kalangan dewan mendesak Pemkot
mengembalikan fungsi Alun-alun sesuai Rencana Tata Ruang dan Wilayah.
Alun-alun harus kembali berfungsi menjadi kawasan terbuka hijau dan
taman bermain.
Seruan datang dari Anggota DPRD dari Partai
Demokrat Yudi Ayubchan. Menurutnya, kondisi Alun-alun Kota Kediri saat
ini sangat kumuh karena bagian dalam dipenuhi PKL. “Semua bisa melihat
bagaimana kondisi Alun-alun Kota Kediri. Didalamnya penuh dengan PKL.
Kemudian kondisinya menjadi kumuh. Kami meminta Pemkot menertibkan
Alun-alun dan mengembalikan fungsinya seperti semula,” desak Yudi
Ayubchan, Senin (8/12).
Sesuai perdata rencana tata ruang dan
wilayah Kota Kediri, Alun-alun sebetulnya harus bebas dari PKL. Di era
pemerintahan Walikota Achmad Maschut, ratusan PKL sempat direlokasi dan
dibuatkan kios di sebelah utara Alun-alun.
Tetapi saat ini para
PKL kembali memenuhi bagian dalam dan pintu masuk Alun-alun. Sehingga
keberadaan Alun-alun lebih mirip dengan pasar yang kondisinya tidak
layak. Disamping itu, tanaman di Alun-alun banyak yang mati akibat
buruknya perawatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News