
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Potensi bencana banjir dan tanah longsor jelang musim penghujan bisa sewaktu-waktu terjadi di Kabupaten Pasuruan. Sesuai dengan prediksi dari BMKG menyebutkan, awal musim hujan di Kabupaten Pasuruan diperkirakan terjadi pada minggu II bulan Desember tahun 2019 ini. Sementara hujan deras akan terjadi pada bulan Maret 2020 nanti.
Terkait hal ini, Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf, S.E., M.M.A. meminta kepada para kepala OPD terkait seperti DPU Bina Marga, Dinas Sumberdaya Air, BPBD, dan para Camat untuk lebih waspada dan melakukan kesiapsiagaan di masing-masing wilayah. Ia meminta mereka intens melakukan koordinasi dengan jajaran Muspika untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah bencana banjir dan tanah longsor.
Untuk diketahui, ada 6 kecamatan di 12 desa di Kabupaten Pasuruan yang memang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor pada saat musim hujan tiba. Di antaranya Kecamatan Kraton, Bangil, Beji, Gempol, Rejoso, dan Kecamatan Tosari. Sedangkan kecamatan lainnya relatif lebih aman.
Namun demikian, Irsyad meminta kepada para camat untuk selalu waspada dan secepatnya menyampaikan informasi bila terjadi musibah bencana di wilayahnya.
"Dengan informasi lebih dini, maka diharapkan penanganan bencana bisa lebih cepat tepat agar tidak menimbulkan kerugian material maupun korban jiwa di masyarakat. Dalam penanganan bencana juga hendaknya menggandeng semua elemen masyarakat, ormas, pemerhati lingkungan, juga TNI-Polri," jelas orang nomor 1 di Pasuruan ini dalam apel gelar kesiapsiagaan bencana, SELASA (3/12).
Untuk mengatasi permasalah banjir di Kabupaten Pasuruan sendiri, Pemkab sudah melakukan kordinasi dengan dinas vertikal, yakni BBWS, sebagai bentuk antisipasi dengan melakukan normalisasi sungai Welang, sungai Kedunglarang, sungai Rejoso, serta pemanfaatan Kali Mati untuk memperlancar aliran air sungai Wrati. Di mana sebelumnya, ratusan rumah warga di sekitar Beji kerap tergenang luapan air banjir pada saat puncak musim hujan.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana mengatakan bahwa pemkab telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana. "Kita terus melakan persiapan dan melakukan kordinasi jelang musim penghujan nanti, termasuk kewaspadaan di beberapa wilayah yang memang menjadi langganan bencana banjir dan tanah longsor," jelas Bhakti. (bib/par/rev)