Operasi Pasar Disdag Surabaya Mampu Tekan Harga Bapokting Jelang Nataru

Operasi Pasar Disdag Surabaya Mampu Tekan Harga Bapokting Jelang Nataru Salah satu Operasi Pasar yang digelar Disdag Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Harga kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai merangkak naik. Untuk menekannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar di sejumlah wilayah.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, operasi pasar digelar sejak 28 November 2019 lalu. Hingga saat ini, sudah delapan lokasi yang dikunjungi, di antaranya Dukuh Pakis, Tandes, Wonokromo, Gubeng, Benowo, dan Rungkut.

Baca Juga: Gandeng Disperindag Jatim, Ketum Muslimat NU Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Wonocolo

“Kami langsung menuju ke lingkungan masyarakat. Biasanya, kami menggunakan Balai RW, kemudian Kantor Kecamatan dan lainnya,” kata Wiwiek, Jumat (6/12).

Sebelumnya, Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi, sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga yang berlebihan. Di samping itu, pihaknya juga terus melakukan monitoring harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

“Ada tujuh pasar yang kita monitoring harga Bapoktingnya, seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean, dan Pasar Genteng,” ujar Wiwiek.

Baca Juga: Realisasi Investasi Surabaya Terbesar Kedua se-Indonesia: Cipatakan Lapangan Kerja, Ekonomi Tumbuh

Ia menjelaskan, dalam melakukan kegiatan monitoring, pihaknya membandingkan daftar harga di periode yang sama mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Saat turun ke lapangan, diketahui harga-harga Bapokting sudah mulai menggeliat.

Melihat kondisi tersebut, dengan memperhatikan hasil analisa, Dinas Perdagangan memutuskan untuk menyelenggarakan operasi pasar. “Harga-harga bahan pokok, misalkan telur, daging ayam, dan bawang merah adalah komoditas yang sedikit mengalami kenaikan, tapi tak signifikan,” terangnya.

Ia menyebut, untuk komoditas telur berdasarkan batas atas Harga Acuan Penjualan Konsumen (HPAK) besarannya, Rp 23 ribu per kilogram. Namun, di pasaran, harganya sudah berkisar Rp 24 ribu sampai 25 ribu per kilogram. Sementara Bawang Merah, HPAK mencapai Rp 32 ribu per kilogram. Namun demikian, harga di pasaran masih lebih rendah, yakni Rp 28 ribu sampai 30 ribu per kilogram.

Baca Juga: Pemkot Terus Berintervensi untuk Kembangkan UMKM di Surabaya

“Meski rendah dari HPAK, tetapi karena trennya naik, maka perlu intervensi dengan melakukan operasi pasar,” paparnya.

Hingga saat ini, jenis bahan kebutuhan pokok penting yang digelontor dalam kegiatan operasi pasar, meliputi telur, bawang merah, daging ayam dan bahan pokok lainnya, seperti minyak curah, karena trennya meningkat.

Wiwiek menambahkan, dalam sekali kegiatan operasi pasar, jumlah komoditas yang digelontorkan meliputi telur sebanyak 50 kilogram, gula 25 kilogram, minyak 60 pcs. Operasi pasar bahan kebutuhan pokok tersebut menyasar warga yang membutuhkan.

Baca Juga: 7 Tahun Quest Hotel Darmo, Kenalkan Tipe Kamar Baru

“Pak Camat pasti tahu wilayah mana yang perlu dilakukan operasi pasar, terutama di kampung-kampung,” terangnya.

Dalam sehari, Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar di dua titik lokasi dalam satu kecamatan. Kegiatan operasi pasar rencananya diselenggarakan di 31 Kecamatan. Pasokan bahan kebutuhan pokok dalam operasi pasar akan ditambah mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO