JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ambruknya kerangka atap SDN Keting 02, Kecamatan Jombang, Jember, Jawa Timur, menurut Kadispendik Edi Budi Susilo, akibat air hujan yang meresap di genteng. Hal itu berdasarkan laporan awal dari tim Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Konsultan Pengawas.
"Jadi tim tersebut meyakini, air hujan meresap ke dalam genteng membuat atap semakin berat, sehingga kerangka kontruksi dari bahan galvalum tidak mampu menahan beban," kata Edi saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (15/12/2019).
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Edi Budi tidak mendapatkan rincian pasti perhitungan konstruksi kelebihan beban akibat resapan air ke dalam pori-pori genteng. Namun, peristiwa ambruknya atap dipastikan saat kondisi cuaca cerah. Tepat di saat siswa sedang berada di lapangan sekolah untuk apel pagi bersama para guru.
"Sedangkan, sehari semalam sebelum kejadian itu sekolah diguyur hujan deras," lanjut Edi Budi menirukan laporan dari timnya.
Namun demikian, pihaknya masih menginstruksikan timnya untuk melakukan investigasi lebih mendalam. Pasalnya, banyak bagian konstruksi yang terkait dengan gedung sekolah. Resapan air hujan ke dalam genteng belum bisa dijadikan alasan satu-satunya penyebab atap ambruk.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal telah menginstruksikan anggotanya, untuk memasang police line.
"Karena saat ini, sedang dalam penyelidikan," tegas Alfian.
Ikut menanggapi ambruknya SDN Keting 02, Ketua Komisi D DPRD Jember Muhammad Hafidi mencurigai kesalahan rekanan dalam menggarap proyek rehab gedung.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
"Pasti nanti akan kami lihat semua bahan yang digunakan sesuai atau tidak. Garapannya benar atau tidak, akan kami sidak (inspeksi mendadak)," tandasnya. (jbr1/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News