JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ambruknya atap sekolah di Jember kembali terjadi. Kali ini atap ruang kelas 5 SDN Selodakon 03 di Dusun Tegalparon, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul yang ambruk.
Kejadian ambruknya atap tersebut pada Rabu (18/12/2019) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Penyebab ambruknya atap tersebut lantaran karena kondisinya sudah rapuh.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Pertama kali ambruknya atap tersebut, diketahui oleh penjaga sekolah Mahfud (29). Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Sebab, sebelumnya pihak sekolah telah mengosongkan ruang kelas 4, 5, dan 6, karena kondisi ketiga kelas itu memang sudah mengkhawatirkan.
"Tapi yang ambruk ruang kelas 5 dulu, ruang kelas lain (yakni kelas 4 dan 6) kondisinya juga sama, tapi belum ambruk," kata salah seorang guru di SD tersebut, Ponco Riyanto saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/12/2019).
Terkait kondisi ruang kelasnya yang sudah tidak layak digunakan, ia mengatakan sudah melapor ke Dispendik. "Kami sudah ajukan proposal untuk rehab gedung sejak dua bulan yang lalu, dan lapor ke dispendik, tetapi belum ada jawaban hingga saat ini," katanya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Diketahui olehnya, bangunan ruang kelas tersebut sudah sejak lama kondisinya memperihatinkan. Terlebih lagi kondisi dib agian atapnya. "Kayu penyangganya itu sudah rapuh," sambungnya.
Ponco mengungkapkan, sekolah yang berdiri sejak tahun 1977 itu pernah mendapat rehab, namun hanya sekali. "Terakhir rehab seingat saya tahun 2008, kami berharap ada perbaikan. Sebab, untuk ruang kelas yang lain kondisinya juga sama parah," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Terkait kegiatan belajar mengajar, lanjutnya, akan dilakukan penggabungan kelas. "Total siswa kami ada 147 anak. Karena kondisinya begini, kelas kami gabungkan. Kelas 1 dan 2 jadi satu, 3 dan 4 jadi satu, kelas 5 satu ruangan, dan kelas 6 kami taruh di perpustakaan," tuturnya.
Lebih jauh Ponco menyampaikan tenaga pengajar yang dimiliki sekolahnya, 2 orang berstatus PNS dan 3 sisanya honorer. (jbr1/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News