JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Warganet ramai-ramai mengecam para pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dianggap sektarian, hanya membela taipan (pengusaha Tionghoa) dan penguasa, tapi tidak bersuara dalam kasus Jiwasraya yang merugikan negara Rp 13,7 Triliun.
Heboh warganet itu merespons pernyataan aktivis politik Rahman Simatupang yang menyatakan bahwa PSI hanya omong kosong dalam pemberantasan korupsi. “Korupsi yang melibatkan kekuasaan, PSI hanya diam saja,” ungkap Rahman Simatupang dilansir suaranasional.com, Selasa (24/12/2019).
BACA JUGA:
- DPW PSI Jatim Akui Telah Pecat Rizky Eka Mahendra Usai Jadi Tersangka Pencabulan
- Terseret Dugaan Kasus Penyekapan dan Pemerkosaan Pada Buzzernya, Ketua PSI Jakbar Mengundurkan Diri
- Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya
- Tanda-Tanda Kiamat: Cuek, Tak Punya Malu, Orang Tak Pantas Ditokohkan tapi Ditokohkan
Menurut Rahman, PSI bungkam bukan hanya soal kasus Jiwasaraya. Tapi juga dalam kasus reklamasi dan Meikarta yang diduga melibatkan banyak taipan dan etnis Tionghoa. Menurut Rahman, PSI diam dalam kasus reklamasi maupun Meikarta.
Secara tegas, Rahman menjelaskan bahwa PSI merupakan contoh buruk generasi muda yang terjun dalam bidang politik. “PSI tidak konsisten dalam pemberantasan korupsi,” tegas dia.
Buktinya ketika kasus korupsi menimpa penguasa dan kelompok taipan atau etnis Tionghoa, malah diam. “Ketika kasus korupsi melibatkan taipan dan penguasa, PSI tidak bersuara,” kata Rahman.
Rahman mengungkapkan, diamnya PSI dalam kasus korupsi yang melibatkan penguasa dan taipan karena ada dugaan sumber dana mengalir ke partai besutan Grace Natalie itu.