PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah anak jalanan (anjal) yang menempati bedak kosong di pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo enggan dipindah. Mereka tidak mau meninggalkan bedak yang sudah beralih fungsi jadi tempat tinggal tersebut.
“Bagaimana pun juga saya tidak mau pindah dari sini,” ujar seorang anjal, Samsul, Kamis (9/1).
Baca Juga: Bawang Merah Probolinggo Tembus Mancanegara, PT Cipta Makmur Sentausa Ekspor 55,2 Ton ke Thailand
Alasan enggannya pindah dari bedak tersebut, karena Samsul mempunyai seorang bayi yang masih berumur lima hari. “Demi anak saya, saya harus tetap bertahan di sini. Meskipun Wali Kota Probolinggo yang menyuruhnya,” tandasnya.
Samsul mengaku mau dipindah bersama keluarganya asalkan Pemkot turut memikirkan nasibnya. “Kalau saya diusir dari sini, terus saya dan keluarga mau pindah ke mana,” katanya.
Baca Juga: Ganggu Akses Jalan, Pedagang Tepi Jalan Pasar Besuki di Situbondo akan Direlokasi
Kepala UPT Pasar Kota Probolinggo, Arif Billah mengatakan, para anjal itu disuruh pindah dari bedak yang sudah beralih fungsi tersebut, karena itu merupakan atensi yang harus dijalankan.
“Deadline selama tiga hari. Jika selama itu mereka tidak mau pindah, itu bukan urusan kami. Tapi tugas Satpol PP nantinya,” tandasnya.
Arif menjelaskan, untuk memindahkan para anjal tersebut, pihaknya sudah bersikap toleransi. Dengan menyediakan fasilitas kendaraan untuk mengantar mereka kepada keluarganya.
Baca Juga: Sidak Pasar Ikan, Dewan Kota Probolinggo Temukan Retribusi Tak Berporporasi
Berdasarkan data, ada 9 orang anjal yang menempati bedak kosong di bangunan pasar Gotong Royong. Mereka berasal dari Sidoarjo, Ngawi, dan Kabupaten Probolinggo. (prb1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News