KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Kediri tahun 2019 berhasil ditekan hingga nol. Sebelumnya, di tahun 2018 AKI di Kota Kediri berjumlah empat. Keberhasilan itu diraih berkat kolaborasi antara TP PKK Kota Kediri, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kediri, dan seluruh pihak terkait.
Demikian disampaikan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, saat menghadiri dan sekaligus membuka Muscab VII yang digelar IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Cabang Kota Kediri, di Graha IIK Kota Kediri, Minggu (12/1).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Melalui Muscab ini, Abdullah Abu Bakar juga mengajak IBI berkolaborasi meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri dengan menekan stuntingdan turut mengoptimalkan posyandu.
"Masalah stunting ini juga terus dibicarakan oleh Bapak Presiden. Pun Bapak Presiden juga menginginkan sumber daya manusia kita tinggi. Tentu itu menjadi tugas kita bersama. Insha Allah semua di Kota Kediri sudah berkolaborasi untuk hal itu," ujar Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri ini.
Mas Abu meminta agar bidan-bidan terjun langsung untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang membawa anaknya ke posyandu. Karena anak-anak yang datang ke posyandu adalah anak yang berada di masa golden age. Tentu harus diberikan asupan gizi yang baik agar menjadi generasi emas ke depannya.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
"Di Kota Kediri ada 595 bidan dan kita punya 364 posyandu. Ibu-ibu bidan bisa turun langsung ke posyandu. Nanti saya juga minta Dinkes, karena di sini banyak sekolah kesehatan agar mahasiswanya turun ke posyandu-posyandu," terang Mas Abu.
Dalam kesempatan ini, Abu juga berpesan agar bidan-bidan Kota Kediri melayani masyarakat dengan baik. Karena saat ini masyarakat memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pelayanan di Kota Kediri.
"Saat ini masyarakat complainnya tidak lagi di kotak saran. Tapi menulis di sosial media. Untuk itu kita harus kerja cerdas, profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Jawa Timur, Tris. IBI harus memberikan pelayanan yang maksimal. Selain itu, IBI sebagai mitra dari pemerintah harus turut serta dalam menekan AKI, AKB, dan Stunting. Apalagi saat ini AKI dan AKB masih menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan.
"Nanti akan dilakukan pemilihan pengurus IBI. Untuk itu pilihlah pengurus yang dapat menjalankan program-program IBI dan pemerintah," ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima, Ketua IBI Kota Kediri Sismiarti, perwakilan IBI cabang Kabupaten Kediri, cabang Tulungagung, cabang Nganjuk, cabang Kota Blitar, cabang Kabupaten Blitar, dan cabang Trenggalek, dan seluruh mitra kerja IBI.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Musyawarah IBI itu sendiri merupakan musyawarah yang ke-17 dari 38 cabang kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dalam musyawarah ini juga diisi seminar dengan narasumber dr. Sulung Mahardika, Sp.OG. Serta pemilihan anggota dan pengurus baru untuk periode 2018-2023. (kdr1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News