GRESIK, BANGSAONLINE.com - Motif Muhammad Fuad Thofi Ihksan (23), warga Desa Abar-abir, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik yang nekat bunuh diri dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Sembayat, Kecamatan Manyar, mulai terkuak.
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowa langsung mendatangkan orangtua korban ke Polsek Bungah untuk dimintai keterangan, Minggu (12/1) malam.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Zainul (52), ayah korban mengungkapkan kalau anaknya sebelum melompat ke Sungai Bengawan Solo sedang mempunyai masalah. Menurut dia, anaknya, Muhammad Fuad Thofi Ihksan (23), sudah lama mencari pekerjaan, namun belum juga dapat.
Sebelum kejadian, lanjut Zainul, anaknya meninggalkan rumah dengan membawa sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol W 6853 MH.
"Awalnya anak saya memang ingin kerja. Soale yugo kulo iku kepingin kerjo seru (soalnya anak saya sangat ingin berkerja, red)," ungkapnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Zainul mengungkapkan, anak keduanya ini sempat bekerja enam bulan pasca lulus sekolah menengah kejujuran (SMK). Namun, setelah itu nganggur setahun lebih.
Sebagai orangtua yang jadi pegawai di Petrokimia Gresik (PG), Zainul mengaku tak tega melihat kondisi anaknya tersebut. Dia kemudian mengajukan pensiun dini, serta mengupayakan anaknya agar bisa bekerja di perusahaan pupuk tersebut.
"Pada bulan Desember lalu saya berharap agar diganti anak saya, tapi ternyata tidak bisa,” ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Zainul juga mengaku sebelum kejadian sudah mempunyai firasat tidak enak sejak tiga hari. "Sebelum kejadian, pamit main ke rumah temannya dan sempat tidak saya perbolehkan," pungkasnya. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News