Pembebasan Lahan Belum Final, Pembangunan Bandara Kediri Terancam Molor

Pembebasan Lahan Belum Final, Pembangunan Bandara Kediri Terancam Molor Maksin Arisandi, Direktur PT. Surya Dhoho Investama.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pembangunan awal Bandara Kediri yang rencananya dimulai pada bulan Januari 2020 ini, terancam molor. Hal itu dikarenakan ada puluhan KK di tiga desa yang sampai saat ini belum dibebaskan.

Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, warga menolak lahannya dibebaskan karena belum ada kecocokan harga.

Baca Juga: Percepat Pembangunan Infrastruktur dan Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Bandara Dhoho Gandeng Telkom

Tanah yang belum dibebaskan itu berada di tiga desa, yaitu Desa Grogol Kecamatan Grogol ada 38 bidang, Desa Jatirejo Kecamatan Banyakan ada 3 bidang, dan di Desa Bulusari Kecamatan Tarokan ada 15 bidang.

Menurut salah seorang warga, dulu di awal-awal pembebasan, harga tanah per-Ru dihargai Rp 15,5 juta. Namun sekarang harganya turun menjadi Rp 10,5 juta.

"Sebenarnya kami sangat mendukung adanya pembangunan bandara di wilayah kami ini. Tapi kami minta harga tanah yang sewajarnya. Bila tidak ada kecocokan harga, kami minta direlokasi saja," kata warga yang meminta namanya dirahasiakan itu.

Baca Juga: Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Jalan Tol, Menteri PUPR Beri Apresiasi PT Gudang Garam

Suparyono, Kades Ngrogol kepada BANGSAONLINE.com mengatakan bahwa warga Grogol yang lahannya belum dibebaskan ada 38 bidang, rinciannya 32 bidang ada rumah tinggalnya, dan 6 bidang berupa lahan kosong.

Sedangkan Kades Jatirejo, M. Shodiq membenarkan bahwa di desanya ada 3 bidang yang belum dibebaskan. Satu bidang ada rumahnya, sedangkan dua bidang lainnya berupa lahan sawah.

Baca Juga: Bandara Internasional Dhoho Diresmikan, Khofifah: Pemerataan Pembangunan di Wilayah Selatan Jatim

Sementara Kades Bulusari, Agus Utomo menjelaskan di desanya ada 15 bidang yang belum dibebaskan, meliputi 9 bidang lahan kosong dan sisanya 6 bidang ada rumahnya.

Guna memberi pemahaman kepada warga, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav. Dwi Agung, dan pihak investor PT. Surya Dhoho Investama secara bersama-sama melakukan sosialisasi terkait rencana Pembangunan Bandara di Kediri.

Sosialisasi yang dihadiri tiga kepala desa dan warga tersebut bertempat di cafe Penthur, Dusun Bendrek, Desa Grogol, Kabupaten Kediri.

Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung

Maksin Arisandi, Direktur PT. Surya Dhoho Investama yang merupakan Investor Bandara Kediri mengakui masih ada tanah yang belum dibebaskan. Maksin menyatakan pihaknya sudah menjelaskan bahwa proyek Bandara ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga melibatkan semua pihak terkait.

"Keputusan ada di warga. Dan proyek ini semua terlibat dalam pembebasan lahannya," kata Maksin.

"Sampai saat ini pembebasan lahan untuk runway masih kurang 5,88 ha dan sekarang hampir selesai," tambah Maksin optimis.

Baca Juga: JavaConnectians-art Buka Experience di Bandara Dhoho Kediri

Seperti diketahui, pembangunan Bandara Kediri yang rencananya akan dimulai pada Januari tahun 2020 diharapkan menjadi pintu masuk percepatan pengembangan wilayah di sekitarnya, terutama untuk mendukung satu dari tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jatim, yakni Selingkar Wilis.

Selain itu bandara di Kediri ini juga diharapkan akan menjadi daya ungkit pembangunan di wilayah sekitarnya seperti Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, dan Blitar. (kdr1/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO