KOTA BATU, BANGSAONLINE. com - Rencana induk pariwisata daerah atau Riparda Dinas Pariwisata Kota Batu dipertanyakan Komisi B DPRD Kota Batu. Pasalnya, hingga saat ini Dinas Pariwisata Kota Batu belum memiliki Riparda sebagai patokan perencanaan pariwisata daerah Kota Batu ke depan.
"Komisi B meminta kepada Dinas Pariwisata untuk menyelesaikan Ripardanya. Karena hal ini sebagai dokumen penting bagi Kota Batu sebagai kota wisata," ujar Ilyas, S.Sos, anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Kamis (23/1).
BACA JUGA:
- Ini Pesan Pj Wali Kota Aries Agung pada Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Mapolres Batu
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
- Pj Wali Kota Batu Bagikan Bingkisan Lebaran pada 94 Penjaga Sekolah
- Langkah TP PKK Kota Batu di Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia
Ia menyayangkan lambatnya pengurusan Riparda ini. Berdasarkan hasil konfirmasi Komisi B dengan Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Imam Suryono, sebenarnya Riparda sudah diurus tahun 2015 silam, namun mandek di Bappelitbangda (Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah) Kota Batu.
"Riparda merupakan gambaran program apa yang akan dilakukan untuk pengembangan wisata Kota Batu dari tahun ke tahun. Kalau tidak ada Ripardanya, kan tidak jelas seperti apa arahnya," cetus politikus Partai Golkar ini.
Dikonfirmasi masalah ini, Imam Suryono selaku Kepala Dinas Pariwisata membenarkan jika Riparda saat ini didtangani Bappelitbangda karena menyangkut rencana induk pariwisata daerah. "Kebetulan saat ini masih dalam proses penyusunan oleh Bappelitbangda," ujar Imam Suryono.
Sedangkan Kepala Bappelitbangda Kota Batu M. Chori belum bisa memberikan keterangan. "Maaf, mas. Masih ada rapat," ujarnya saat dikonfirmasin.
Sementara itu, dalam hearing dengan Dinas Pariwisata Kota Batu baru-baru ini, Komisi B juga minta kepada Dinas Pariwisata untuk memperhatikan semua tempat wisata yang ada di Kota Batu. Sebab, kata dia, Kota Batu diwacanakan sebagai kota wisata yang mendunia.
"Salah satu hal yang kami tekankan kepada dinas, bagaimana agar kearifan lokal yang ada di masing-masing desa di Kota Batu bisa digali secara maksimal," pungkas Ilyas. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News