​Gubernur Khofifah Minta Korban-Pelaku Bullying di Kota Malang Didampingi Psikolog

​Gubernur Khofifah Minta Korban-Pelaku Bullying di Kota Malang Didampingi Psikolog Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara kerja sama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Jawa Timur dan Dinas serupa Provinsi Sumatra Utara. foto: istimewa/ bangsaonline.com

MAKASSAR, BANGSAONLINE.com - Kasus perundungan atau bullying yang menimpa siswa SMP di Kota Malang menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dengan tegas ia meminta agar korban yang menjadi perundungan teman sekolahnya tersebut mendapatkan pendampingan, baik dokter medis maupun psikolog.

Khofifah tak ingin siswa mengalami trauma psikis berkepanjangan yang mengakibatkan korban tidak mau sekolah atau kelak menjadi susah bergaul dengan teman sebayanya. Hal itu disampaikan Khofifah di sela kunjungan kerjanya di Makassar, Rabu (5/2).

"Korban dan pelaku harus mendapatkan pendampingan dan bimbingan psikolog. Pertama, agar korban tidak mengalami trauma pasca mengalami perundungan yang cukup parah, bahkan sampai ada bagian tubuhnya yang diamputasi," terang Khofifah.

Tidak hanya itu, Khofifah juga meminta agar pelaku bullying juga mendapatkan pendampingan yang tepat. Mereka yang melakukan perundungan harus dibina agar kelak tidak terjadi kejadian serupa.

"Kemudian juga pelakunya. Pendampingan orang tua, guru sekolah sangat dibutuhkan. Bagaimana agar anak-anak yang masih di bawah umur ini bisa mendapatkan pemahaman yang tepat bagaimana menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan sebayanya," kata Khofifah.

Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial dan mantan Menteri Pemperdayaan Perempuan ini mengimbau pada seluruh guru sekolah di Jawa Timur tak lengah dalam mengawasi siswanya di sekolah.

Menurutnya, guru kelas, guru mata pelajaran, bukan hanya bertanggung jawab pada prestasi akademik siswa saja. Tapi guru juga ikut memiliki tanggung jawab pada perilaku dan interaksi antar siswa di sekolah termasuk juga pergaulan mereka.

Jika ada indikasi yang menyimpang, termasuk ada indikasi perundungan, diharapkan guru bisa gerak cepat untuk bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai kejadian perundungan baru diketahui dan dihentikan ketika sudah ada jatuh korban.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO