Harga Pupuk di Tuban Melangit

TUBAN (bangsaonline) - Memasuki musim tanam, harga di Tuban melangit dan keberadaannya langka. 

Informasi dilapangan Senin (22/12/2014) harga urea asalnya sebesar Rp 100.000 kini menjadi Rp 125.000 per karung. Sedangkan jenis poska yang semula harganya Rp 120.00 sekarang melonjak Rp 150.000 per karungnya. Dengan kondisi tersebut, petani di Tuban semakin resah. Sebab kebutuhan tidak hanya sekarung sampai dua karung saja. Melainkan, kebutuhannya hingga mencapai belasan hingga puluhan sak untuk kebutuhan tanamannya dalam sekali panen.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

Seperti yang dialami Ainul Huda (27) petani asal Desa Sembungin, Kecamatan Bancar, Tuban. Saat ditemui mengaku resah dengan kondisi di Tuban. Karena selain langka, harganya juga mahal. Menurutnya, kondisi tersebut sangat menyulitkan para petani. Pasalnya saat ini sudah memasuki musim tanam, dimana tanaman membutuhkan .

"Petani disini pada menjerit, selain yang harganya mahal, juga sulit dicari," keluh Huda panggilan akrabnya.

Huda menambahkan, untuk mendapatkan untuk kebutuhan tanaman padi dan jagungnya ia terpaksa membeli ke daerah Rembang, Jawa Tengah. Meski, didaerah tersebut stok ada, namun setiap pembelian dibatasi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tanamannya masih belum cukup.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

"Saya mendapatkan ini sampai ke daerah Rembang, Jawa tengah, sebab di daerah sini selain langka juga mahal harganya," ujarnya.

Petani di Tuban pun berharap, agar pemerintah setempat bisa secepatnya mengatasi masalah ini. Bahkan diminta segera memberikan solusi terkait langka dan mahalnya saat ini. Karena informasi beredar, disetiap kecamatan harganya juga berbeda.

"Infonya harga disetiap kecamatan berbeda, mungkin tergantung agen maupun kios yang menjualnya," ungkap Sarmen petani lain.

Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tuban Heri Prasetyo menyatakan, melonjaknya harga adalah bukan wewenangnya. Saat ini instansinya hanya mengupayakan penambahan bersubsidi yang sudah diajukan pada agustus lalu. Tapi disesalkan dia, karena penambahan tersebut tidak mencukupi dengan kondisi saat ini.

"Kalau soal harga dan beredarnya bukan wewenang kami, namun dinas perekonomia," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO