BLITAR, BANGSAONLINE.com - Bentrok supporter bola di Kota Blitar saat laga antara Persebaya Vs Arema FC dalam semifinal Piala Gubernur 2020 menyisakan cerita. Pemerintah Kota Blitar melalui Kesbangpol dan PBD telah merinci total kerugian akibat kerusuhan massa supporter antara Bonek dan Aremania itu.
Kepala Kesbangpol dan PBD Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan, estimasi kerugian akibat kejadian tersebut mencapai Rp 254 juta.
Baca Juga: Pelemparan KA Pasundan di Kawasan Stasiun Gubeng Diduga Dilakukan oleh Kelompok Anak Muda Bermasker
Rinciannya mencakup 6 orang korban luka-luka, 13 kendaraan roda dua rusak ringan hingga berat, satu kendaraan roda empat dengan jenis kerusakan kaca pecah dan laptop yang ada di dalamnya raib.
Kemudian, kerugian barang dagangan milik toko dan warung dijarah total ada 8. Empat rumah rusak ringan, serta enam hektare areal persawahan milik 25 orang rusak mulai ringan hingga parah.
"Hasil pendataan sudah masuk semua. Ada beberapa warung maupun toko yang terdampak. Motor terbakar dan rusak termasuk mobil kemudian lahan persawahan. Nilai kerugian sekitar Rp 254 juta," jelas Hakim Sisworo, Kamis (20/2/2020).
Baca Juga: Hasil Liga 1, Persebaya Vs Persis: Bajol Ijo Kembali Puasa Kemenangan, Ditahan Imbang 1-1
(Salah satu petak sawah tampak porak poranda usai dilewati supporter yang mencari jalan untuk menuju Stadion Soepriadi Kota Blitar)
Meski begitu, kata Hakim, ada pemilik warung yang mengikhlaskan barang dagangannya dan tidak menuntut ganti rugi. Mereka rata-rata merupakan pemilik warung yang barang dagangannya dimakan oleh para supporter, namun tidak dibayar.
Baca Juga: Persebaya Vs Persija: Bajol Ijo hanya Sanggup Tahan Imbang Macan di Kandang
"Iya, ada juga yang mengikhlaskan gak minta ganti rugi. Meraka yang mengikhlaskan ini adalah warung yang barang dagangannya dimakan oleh supporter namun tidak dibayar," imbuh Hakim Sisworo.
Pertandingan semifinal Piala Gubernur 2020 mempertemukan Persebaya dan Arema FC. Derbi Jatim itu dimenangkan Persebaya dengan skor 4-2. Semula pertandingan digelar di Stadion Kanjuruhan Malang. Namun akhirnya digeser ke Stadion Soepriadi Kota Blitar.
Pemindahan venue pertandingan ke Kota Blitar ini karena pertimbangan keamanan dan kondusivitas wilayah, sesuai keputusan Polda Jatim. Selain pemindahan, untuk memastikan keamanan, jalannya pertandingan juga digelar tanpa penonton.
Baca Juga: Jelang Laga Persik vs Persebaya, Polisi Pulangkan Puluhan Bonek
Kerusuhan disusul bentrok antar massa suporter pendukung dua kesebelasan pecah setelah mereka memaksa merangsek masuk mendekat ke stadion. Pihak keamanan sebenarnya telah menyiapkan pengamanan sistem ring. Ada tiga ring untuk melokalisir massa suporter.
Hal ini rupanya justru memancing massa suporter dari kedua kubu baik Bonek maupun Aremania berkeliling mencari jalan untuk semakin mendekat ke Stadion Soepriadi. Saat berkeliling inilah kedua kubu suporter tak sengaja bertemu hingga menyebabkan bentrok.
Baca Juga: Tak Ingin Denda Rp25 Juta Terulang, Persebaya Minta Bonek Tak Datang ke GBK
(Salah satu titik bentrokan di pertigaan antara Jalan Kalibrantas dan Jalan Kapuas. Tampak sejumlah motor hangus diduga dibakar oknum supporter)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News