KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Isu percobaan penculikan terhadap siswa SDN Mrican, menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat Kota Kediri. Hampir di acara kumpul-kumpul dapat dipastikan membicarakan kasus dugaan percobaan penculikan itu.
Bahkan, informasi penculikan itu dengan cepat menyebar ke media sosial (medsos), utamanya grup-grup WhatsApp dengan disertai video pengakuan korban kepada gurunya, sehingga tampak meyakinkan.
Baca Juga: Diduga Bermotif Asmara, Seorang Perempuan Asal Kediri Diculik dan Ditusuk oleh 4 Pelaku
Pada video itu, disebutkan bahwa korban AN siswa kelas V SDN 2 Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dia bercerita pulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah keluar dari gerbang sekolah, AN menyeberang jalan ke arah utara, selanjutnya berjalan kaki ke timur.
Dalam perjalanan itu, tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti di dekatnya. Mobil tersebut berpenumpang sekitar empat orang yang semuanya laki-laki. Kemudian dua orang turun dari mobil, salah satu bertanya letak SPBU Maron pada AN.
Saat pintu mobil terbuka, AN sempat melihat ada dua orang anak dalam kondisi tersekap dan mulutnya dibekap. AN diminta untuk masuk ke dalam mobil untuk menunjukkan letak SPBU Maron sambil memegang pundaknya.
Baca Juga: Siswi SMP Swasta di Surabaya Diduga Kabur Bersama Kekasihnya, Keluarga Lapor Polisi
Pria tersebut sempat mengiming-imingi enam buah permen. Tetapi, AN berusaha melepaskan diri. Dia mengaku berlari ke arah Bank Jatim. Dua orang pria yang sempat mengejarnya akhirnya pergi, ketika melihat ada orang di teras Bank Jatim.
Perihal kabar tersebut, Polres Kediri Kota Kediri dan Polsekta Mojoroto merespons cepat. Pihak kepolisian memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoax.
Kapolsekta Mojoroto, Kompol Sartana mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap seluruh sumber informasi yang disebutkan dalam media sosial (medsos) tentang informasi percobaan penculikan terhadap siswa SDN 2 Mrican. Di antaranya, pihak sekolah dan AN.
Baca Juga: Antisipasi Penculikan Anak, Disdikbud Kota Mojokerto Minta Ortu Antarjemput Anak
“Kabar tersebut tidak benar alias hoax. Kami sudah mengecek semuanya. Karena informasi tersebut telah beredar luas dan menimbulkan keresahan, kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai kabar tersebut,” pinta Kompol Sartana, Jumat (21/2/2020).
Menurut Kompol Sartana, sumber yang pertama yang diklarifikasi adalah Andik Kristianto, Satpam SDN 2 Mrican. Warga RT 04/ RW 04 Kelurahan Mrican itu justru mengetahui informasi tersebut dari medsos di HP milik istrinya, pada sore hari sepulang kerja. Padahal, saat dirinya mengantar para siswa, tidak terjadi apa-apa.
“Andik secara pasti tidak mengetahui kejadian tersebut. Namun berita di luar sudah beredar luas. Dirinya sebagai satpam hanya mengantar siswa sampai di depan gerbang sekolah dan menyeberangkan ke pinggir jalan,” tegas Kompol Sartana.
Baca Juga: Tangkal Hoaks Penculikan Anak, Polres Mojokerto Kota Edukasi Orang Tua
Pihak kedua yang diklarifikasi petugas, lanjut Kompol Sartana, adalah Puryani, guru SDN 2 Mrican. Warga Perumahan Wilis, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu menerima informasi dari siswanya AN tentang kabar tersebut. Tetapi, keterangan tersebut tidak didukung oleh saksi-saksi lain. Sebagai guru pendidik, Puryani akan memberikan pemahaman kepada seluruh wali murid untuk tetap waspada.
“Kami juga mengklarifikasi langsung kepada si anak. Kita tanya dengan perlahan untuk menceritakan,” imbuh Kompol Sartana.
Seperti diketahui, saat ini beredar berita yang viral di medsos yang menyebutkan, seorang anak kelas VI nyaris diculik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, pada Kamis (20/2/2020).
Baca Juga: Kapolres Jember Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoax Isu Penculikan Anak
Peristiwanya terjadi sepulang sekolah, sekitar puku 12.00 WIB. Siswa dengan inisial AN tersebut merupakan anak anggota TNI di Kediri.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana S.I.K., M.H., juga menegaskan belum mendapatkan bukti terjadinya penculikan. "Dari hasil penyelidikan, belum ditemukan bukti adanya penculikan. Adanya mobil dalam berita tersebut memang benar, tetapi yang berada di mobil itu adalah 1 keluarga yang sedang bepergian," terang Kapolres, Jumat (21/2).
Kapolres mengimbau kepada masyarakat supaya tidak menyebarkan sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Ia kembali menegaskan, bahwa isu penculikan yang beredar di SDN Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri adalah hoax. (uji/rev)
Baca Juga: Polda Jatim Sebut Isu Penculikan Anak Hoax, Murid SDN Bugih 5 Pamekasan Diduga Nyaris Jadi Korban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News