Dukung Pengolahan Sampah Popok Jadi Pot, Ini Instruksi Wali Kota pada Kadisdik Batu

Dukung Pengolahan Sampah Popok Jadi Pot, Ini Instruksi Wali Kota pada Kadisdik Batu Rudi Eko Prasetyo, Ketua RCL Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dukung pengolahan sampah popok bayi jadi pot dan berbagai kerajinan, Wali Kota Batu Hj. Dewanti Rumpoko menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batu Dr. Eny Rahayuningsih, M.Si untuk membantu pendistribusiannya ke sekolah-sekolah di Kota Batu. Selama ini, pemasaran pot produksi Relawan Cinta Lingkungan (RCL) Kota Batu tersebut masih tersendat.

"Karena selama ini terkendala di pemasarannya, akhirnya Wali Kota Batu menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk membantu pemasaran pot berbahan sampah popok ini ke sekolah-sekolah di Kota Batu," ujar Dwi Harining Setyowati, Ketua Komunitas Bank Sampah Kartini Sejati (KBSKS) Kota Batu, Senin (24/2).

Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

Menurutnya, Wali Kota Batu berharap pot yang didistribusikan ke sekolah-sekolah di Kota Batu tersebut dalam kondisi belum dicat, agar dikreasikan oleh para peserta didik. Hal ini juga mengedukasi peserta didik untuk ikut peduli dengan sampah popok ini.

"Jadi pot yang dibeli sekolah-sekolah itu nantinya masih yang original, belum ada catnya. Tiap sekolah kan punya tema yang berbeda-beda. Biarlah nanti yang mengkreasikan warnanya dari pihak sekolah sendiri," ujar Dwi yang juga mantan sekretaris RCL Kota Batu.

Sementara itu, Rudi Eko Prasetyo Ketua RCL Kota Batu menyambut baik niat baik Wali Kota Batu membantu memasarkan produknya yang berupa pot berbahan popok bekas. Diakuinya, selama ini pihaknya memang terkendala di pemasaran.

Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi

"Saya mengapresiasi niat baik ibu wali kota membantu memasarkan pot berbahan popok bekas ini. Semoga ini bisa memacu teman-teman di RCL untuk terus aktif membersihkan sampah popok yang banyak bertebaran di Kota Batu," ujar Rudi Eko Prasetyo.

Sebelum direspons serius Wali Kota Batu, ia mengungkapkan keberadaan pot berbahan popok bekas itu juga diapresiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Dau, Sengkaling, beberapa waktu lalu.

"Bahkan Bu Gubernur bilang, jika Kota Batu tidak mau membantu pengelolaan sampah popok menjadi bahan kerajinan ini, maka Pemprov Jatim siap mengambil alih. Tapi alhamdulillah, sekarang sudah ada apresiasi dari Wali Kota Batu," katanya.

Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini

Ia mengatakan, keberadaan sampah popok bayi sangat berbahaya bagi lingkungan karena proses penguraiannya hingga hancur bisa mencapai ratusan tahun. Di samping itu, popok bekas juga mengandung jel yang sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar. Misalnya jika jel tersebut terkena air, maka airnya bisa berubah menjadi kehitaman dan membuat ikan-ikan menjadi mandul.

"Sebenarnya popok bekas bisa diolah menjadi barang yang berharga. Di antaranya bisa dibuat pot, patung, dan jelnya bisa dijemur yang nantinya bisa digunakan sebagai media tanam," paparnya.

RCL Kota Batu juga mengecam warga yang membuang bekas popok bayi di sungai atau di kali. Tiap kali terjun ke lapangan, tim RCL yang dibantu tim penyapuan Kota Batu kerap mengangkut 2 truk sampah yang 80 persen sampah bekas pokok bayi dan selebihnya sampah rumah tangga. (asa/dur)

Baca Juga: Pj Aries Keliling Sekolah di Kota Batu, Pantau Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO