SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gerakan Pemuda Ansor adalah badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai organisasi kepemudaan, Ansor mempunyai sejarah panjang dan ikut berkontribusi dalam perjalanan bangsa ini. Kaderisasi berjenjang dan berjalan secara simultan membuat organisasi ini melahirkan banyak kader mumpuni.
Banyak kader Ansor dipercaya memegang jabatan publik, baik di parlemen mau pun di eksekutif. Di Jawa Timur sebagai basis GP Ansor ada beberapa kader Ansor yang menjadi kepala daerah, seperti Baddrut Tamam Bupati Pamekasan, Thoriqul Haq Bupati Lumajang, Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan, Ahmad Dawami Ragil Saputra atau Kaji Mbing Bupati Madiun, dan Sutiaji Wali Kota Malang. Bahkan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak juga adalah kader Ansor.
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Kini kader Ansor juga berpeluang menjadi kepala daerah di Kabupaten Jember pada Pilkada yang akan digelar September tahun ini. Mereka adalah Deni Prasetya Wakil Ketua GP Ansor Cabang Kencong, dan Ayub Junaidi Ketua GP Ansor Cabang Jember. Ayub adalah Sekretaris DPC PKB Jember, sedangkan Deni Anggota Fraksi NasDem DPRD Jatim.
"Intinya sudah saatnya pemuda diberi kesempatan memimpin Jember, termasuk kader Ansor. Bisa sebagai Bupati maupun Wakil Bupati. Bila itu terjadi, saya yakin Jember akan mengalami kemajuan yang sangat pesat," ujar Baihaki Siraj, pengamat politik dari dari Akurat Survey Terukur Indonesia (ASTI) Jawa Timur, Kamis (27/2).
Pria yang akrab disapa Baihaki ini menuturkan, bila tokoh-tokoh lain seperti yang saat ini santer disebut akan maju di Pilkada Jember, mulai dari Djoko Susanto, kemudian Hendy Siswanto, setidaknya harus cermat memilih calon wakil bila ingin mengalahkan bupati petahana, Faida.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
"Mengalahkan patahana itu tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin menang. Makanya harus gandeng wakil yang kriterianya jelas, bisa mendongkrak suara, dan memiliki amunisi yang cukup untuk menghadapi pertarungan," ungkap Baihaki.
Untuk itu, pihaknya menyarankan agar kandidat memperhatikan calon wakil yang memiliki ketokohan yang kuat, basis massa jelas, dan mewakili generasi tertentu.
"Tiga itu harus diperhatikan, mewakili generasi tertentu artinya kalau saat ini ya yang rasional, ya mewakili tokoh milenial," tuturnya.
Baca Juga: Roadshow ke-3 Literasi Keuangan dan Pasar Modal Syariah GP Ansor Jatim Digelar di Tuban
"Kenapa milenial? Saat ini pemilih milenial jumlahnya cukup tinggi, mereka merupakan pemilih rasional. Dan mereka juga butuh figur-figur muda yang dianggap bisa mengerti dan mampu menampung aspirasinya. Pemilih milenial sangat signifikan, karena itu perlu ada figur milenial sebagai representasi generasi tersebut," pungkasnya.
Untuk diketahui, Bupati petahana dr. Faida memilih maju lewat jalur perseorangan atau independen. Ia telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember, dengan menggandeng anak muda sebagai Calon Wakil Bupatinya, Dwi Arya Nugraha Oktavianto. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News