LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kondisi Ocha Olivia (15), warga Dusun Balong, Desa Jegreg, Kecamatan Modo Lamongan yang divonis dokter terkena kanker tulang, membuat trenyuh Yuhronur Efendi, Sekda Lamongan.
Anak pasangan Nugroho dan Eni itu kini hanya bisa berbaring di tempat tidur. Padahal Ocha sebelumnya pernah menjuarai turnamen pencak silat tingkat kabupaten.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Kepada kedua orang tua Ocha, Nugroho dan Eni, Yuhronur mengatakan dirinya siap mendampingi sampai ke rumah sakit agar segera ditangani dengan baik. Dengan catatan, orang tuanya bersedia Ocha dibawa ke rumah sakit.
"Orang tua Ocha harus menyiapkan mental, dan tidak usah khawatir soal biaya. Yang terpenting Ocha segera pulih kesehatanya dan bisa beraktivitas, sekolah, dan bermain seperti biasa," ujarnya.
Eni, ibu kandung Ocha, kepada Yuhronur menceritakan, anaknya menderita sakit di bagian lutut sebelah kanan tersebut sejak 7 bulan yang lalu.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Awalnya anak saya merasakan nyeri pada bagian paha sampai lututnya, serta ada benjolan sebesar telur. Hingga beberapa hari kemudian, kami lihat kondisinya semakin buruk, hingga kami putuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Ngimbang. Namun di situ hanya dirawat beberapa hari dan diizinkan pulang," ungkap Eni, sambil menyeka air matanya.
Eni mengaku, jika penyakit yang menyerang anaknya itu, baru diketahuinya setelah Ocha dirujuk ke Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Lamongan, dan divonis terserang penyakit kanker tulang.
"Dokter mengatakan jika Ocha terkena kanker tulang. Dan sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Muhammadiyah," lanjut Eni.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Meski beberapa kali menjalani perawatan, namun kondisi Ocha masih belum menunjukkan hasil yang baik, hingga keluarga merujuknya ke RSUD. Dr. Soegiri Lamongan. Namun pihak rumah sakit menganjurkan agar Ocha dirujuk ke RS. Dr. Soetomo, Surabaya, untuk dilakukan amputasi.
Meskipun sudah ter-cover oleh jaminan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), namun mereka masih harus mencari biaya perawatan lainnya yang totalnya diperkirakan mencapai 30 puluh juta rupiah.
"Terus terang, saya bingung. Karena kondisi anak saya yang tidak kunjung sembuh, apalagi biayanya juga tidak sedikit," ujarnya
Baca Juga: Gerindra Targetkan 70 Persen Kemenangan Yes-Dirham pada Pilkada Lamongan
Ditambahkan Eni, kedatangan Yuhronur Efendi dianggap sebagai mukjizat yang datang dafi Allah SWT. "Semoga kedatangan pak Yuhronur, memberikan manfaat kesembuhan bagi anak saya Ocha, dan beliau diberikan kesehatan dan kesuksesan selalu," pungkasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News