KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karena anaknya kena bullying teman-temannya, Kristiono, melalui Kuasa Hukumnya, Moch. Mahbuba, S.H., menyomasi Kepala SMPN 1 Kota Kediri, Marsudi Nugroho.
Marsudi diduga telah melakukan tindakan yang menimbulkan bullying terhadap D, siswi SMPN 1 Kota Kediri, anak dari Kristiono.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Mahbuba kepada wartawan mengatakan bahwa inti dalam somasi tersebut, meminta Kepala SMPN 1 Kota Kediri melakukan permintaan maaf terbuka di hadapan para siswa dan mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah secara sukarela.
“Jika tidak, kasus itu akan ditindaklanjuti melalui proses hukum,” ujar Mahbuba, saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri, usai menyerahkan surat tembusan somasi ke Dinas Pendidikan, Jumat (6/3).
Menurut Mahbuba, kejadian bullying itu bermula saat D dimintakan izin oleh orangtuanya dari sekolah karena akan diajak ke Semarang. Sehingga, D tidak bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Izin itu, lanjut Mahbuba, sudah diberikan, namun saat mau pulang, dia ‘diancam’ akan diberi nilai ekstrakurikuler nol.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Mendengar ancaman itu, D menangis tersedu karena takut nilainya nol.
Mahbuba menambahkan, beberapa hari kemudian, saat pertemuan pengurus OSIS dan para ketua kelas, Kepala SMPN 1 Kota Kediri, Marsudi Nugroho menjelaskan terkait kejadian D. Sehingga, para siswa yang lain menjadi mengetahui kejadian itu.
"Setelah itulah, D menjadi korban bullying oleh teman-temannya," terangnya.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Akibat bullying oleh teman-temannya itu, lanjut Mahbuba, D mengalami depresi disertai gejala psikomatis, sehingga menyebabkan perubahan perilaku yang sebelum periang menjadi pemurung. Juga keluhan fisik akibat tekanan psikis.
“Dia sempat dibawa ke rumah sakit dan juga sempat dibawa ke psikolog. Hasilnya, D mengalami depresi,” tandas Mahbuba.
Kepala SMPN 1 Marsudi Nugroho saat dikonfirmasi wartawan, menjelaskan bahwa saat itu guru hanya mengingatkan D agar tidak sering absen di ekstrakurikuler. “Kalau sering tidak masuk, nilainya ekstranya bisa nol. Jadi hanya mengingatkan saja,” jelas Marsudi.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir
Soal kejadian di pertemuan pengurus OSIS dan ketua kelas, Marsudi mengaku tidak menyebut nama D secara langsung, hanya menyebutkan kejadian pada Hari Jumat (24/1), jangan sampai diikuti atau terulang. “Saya tidak menyebut nama siswa, hanya kejadian pada hari Jumat,” terang Marsudi.
Menurut Marsudi, sebenarnya masalah tersebut sudah selesai dan sudah dilaporkan ke Diknas. Marsudi mengaku belum tahu soal adanya somasi.
“Sudah tidak ada masalah. Sudah selesai. Malah orang tuanya minta maaf ke sekolah dan tetap menyerahkan anaknya ke sekolah,” ujar Marsudi.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto, saat dikonfirmasi usai Salat Jumat di Masjid Baiturrahman Semampir mengaku belum mengetahui kasus itu, dan mengaku belum mendapatkan laporan dari Kepala SMPN 1 Kota Kediri soal surat somasi itu. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News