SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memberikan ketenangan dan perlindungan kepada masyarakat, khususnya terkait wabah virus Corona (Covid-19), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan sejumlah langkah strategis di lingkungan Jawa Timur.
Wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini membuat kebijakan agar kepala daerah dan pelaku dunia usaha hiburan di Jatim mulai membatasi jam operasional hingga menutup tempat hiburan malam di Jawa Timur.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
“Jadi, Pemkab dan Pemkot diharapkan segera melakukan pembatasan sampai dengan menutup operasional bidang usaha pariwisata, khususnya adalah usaha hiburan malam. Alasannya adalah tempat hiburan malam banyak dihadiri oleh banyak masyarakat, sedangkan jenisnya banyak seperti klub malam, diskotik dan tempat karaoke,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menggelar pers conference terkait Penanganan Covid-19 di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (18/3).
Koordinasi antara Pemprov Jatim dengan Pemkab dan Pemkot diharapkan sudah bisa menyesuaikan. Yaitu mulai menutup hiburan malam.
"Tujuannya agar memperkecil peluang tersebarnya covid-19," ujarnya. Rencana, penutupan hiburan malam, tidak serta merta dilakukan sepihak, tapi sudah melalui koordinasi dengan para pelaku usaha pariwisata seperti GIPI, ASITA, HPI, PHRI, HIPERHU, PUTRI, BPPD, dan Kadin.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Pada kesempatan tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, perkembangan jumlah kasus covid-19 sangat dinamis.
Sampai dengan Rabu (18/3) siang terdapat 29 orang dalam pemantauan (ODP) dirawat. Kemudian jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang.
Selain itu perhari ini juga tercatat ada penambahan kasus pasien yang terdiagnosa positif covid-19. Total sudah ada delapan orang yang dinyatakan positif covid-19.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Dari jumlah delapan tersebut enam diantaranya adalah hasil pemeriksanaan spesimen di Tropical Diseases Center (TDC) RS Universitas Airlangga Surabaya. Dan dua kasus positif covid-19 lainnya adalah hasil spesimen yang dites di Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
“Jadi enam orang kasus positif saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Surabaya. Sedangkan dua dari kasus dua duanya di Malang,” kata Khofifah.
Akan tetapi dijelaskan Khofifah bahwa satu di antara dua kasus positif covid-19 di Malang dinyatakan meninggal dunia. Pasien yang dinyatakan positif tersebut meninggal sebelum hasil swab dari laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan keluar.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Selain dinyatakan positif covid-19, pasien yang meninggal tersebut memiliki penyakit penyerta. Yaitu diabetes mellitus dan juga penyakit jantung.
“Atas dinamisnya perkembangan covid-19 di Jatim ini, kita sudah melakukan tracing per hari ini. Kami sudah ada surat edaran ke Puskesmas, Pustu, Ponkesdes, Polindes diharapkan mereka juga membuka posko agar memudahkan masyarakat yang ingin mengkonfirmasi ketika ada batuk, flu, demam. Diharapkan posko ini sudah bisa aktif besok,” tegasnya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News