Soal Tutup Hiburan Malam, Gubernur Khofifah Sudah Koordinasi dengan Pelaku Usaha Pariwiasata

Soal Tutup Hiburan Malam, Gubernur Khofifah Sudah Koordinasi dengan Pelaku Usaha Pariwiasata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menggelar pers conference terkait Penanganan Covid-19 di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (18/3). foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memberikan ketenangan dan perlindungan kepada masyarakat, khususnya terkait wabah virus Corona (Covid-19), Gubernur Jatim Indar Parawansa melakukan sejumlah langkah strategis di lingkungan Jawa Timur.

Wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini membuat kebijakan agar kepala daerah dan pelaku dunia usaha hiburan di Jatim mulai membatasi jam operasional hingga menutup tempat hiburan malam di Jawa Timur.

Baca Juga: Respons Dampak Banjir Jember, BPBD Jatim dan OPD Tinjau Wilayah Terdampak dan Salurkan Bantuan

“Jadi, Pemkab dan Pemkot diharapkan segera melakukan pembatasan sampai dengan menutup operasional bidang usaha pariwisata, khususnya adalah usaha hiburan malam. Alasannya adalah tempat hiburan malam banyak dihadiri oleh banyak masyarakat, sedangkan jenisnya banyak seperti klub malam, diskotik dan tempat karaoke,” ujar Gubernur Jatim Indar Parawansa saat menggelar pers conference terkait Penanganan Covid-19 di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (18/3).

Koordinasi antara dengan Pemkab dan Pemkot diharapkan sudah bisa menyesuaikan. Yaitu mulai menutup hiburan malam.

"Tujuannya agar memperkecil peluang tersebarnya covid-19," ujarnya. Rencana, penutupan hiburan malam, tidak serta merta dilakukan sepihak, tapi sudah melalui koordinasi dengan para pelaku usaha pariwisata seperti GIPI, ASITA, HPI, PHRI, HIPERHU, PUTRI, BPPD, dan Kadin.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

Pada kesempatan tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, perkembangan jumlah kasus covid-19 sangat dinamis.

Sampai dengan Rabu (18/3) siang terdapat 29 orang dalam pemantauan (ODP) dirawat. Kemudian jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang.

Selain itu perhari ini juga tercatat ada penambahan kasus pasien yang terdiagnosa positif covid-19. Total sudah ada delapan orang yang dinyatakan positif covid-19.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

Dari jumlah delapan tersebut enam diantaranya adalah hasil pemeriksanaan spesimen di Tropical Diseases Center (TDC) RS Universitas Airlangga Surabaya. Dan dua kasus positif covid-19 lainnya adalah hasil spesimen yang dites di Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

“Jadi enam orang kasus positif saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Surabaya. Sedangkan dua dari kasus dua duanya di Malang,” kata .

Akan tetapi dijelaskan bahwa satu di antara dua kasus positif covid-19 di Malang dinyatakan meninggal dunia. Pasien yang dinyatakan positif tersebut meninggal sebelum hasil swab dari laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan keluar.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Selain dinyatakan positif covid-19, pasien yang meninggal tersebut memiliki penyakit penyerta. Yaitu diabetes mellitus dan juga penyakit jantung.

“Atas dinamisnya perkembangan covid-19 di Jatim ini, kita sudah melakukan tracing per hari ini. Kami sudah ada surat edaran ke Puskesmas, Pustu, Ponkesdes, Polindes diharapkan mereka juga membuka posko agar memudahkan masyarakat yang ingin mengkonfirmasi ketika ada batuk, flu, demam. Diharapkan posko ini sudah bisa aktif besok,” tegasnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO