BANJIR. Warga melintas di jalan desa yang tergenang. foto : suwandi/bangsaonline
TUBAN (bangsaonline) - Hujan lebat disertai angin pada Sabtu (27/12) sore hingga tengah malam, membuat 8 kecamatan di Tuban mengalami banjir. Delapan kecamatan itu Kecamatan Montong, Kerek, Singgahan, Merakurak, Rengel, Tambakboyo, Parengan dan Kecamatan kota Tuban.
Dan banjir yang melanda Kecamatan Montong Tuban merupakan banjir terparah diantara 8 kecamatan yang lain. Informasi dari kecamatan Montong, sebanyak 5 desa yang kini kondisinya masih terendam banjir. Lima desa tersebut diantaranya Desa Talangkembar, Sumurgung, Pakel, Montongsekar dan Guwoterus. “Desa Talangkembar dan Guwoterus kayaknya yag paling parah,” ujar Reza Sekretaris Kecamatan Montong.
Saat ini pihaknya terus melakukan pendataan jumlah penduduk serta melakukan penanganan bagi yang terkena dampak bencana banjir. Data sementara jumlah penduduk yang terkena dampak banjir sebanyak 500 orang dari dua desa yaitu Desa Guwoterus dan Talangkembar. Sedangkan untuk yang lainnya baru proses pendataan.
Kini aktifitas warga terhambat. Bahkan para petani terpaksa tidak pergi ke sawah, lantaran sawahnya penuh genangan air. Tidak hanya itu, para warga saat ini juga sibuk menguras air yang masuk kedalam rumahnya.
“Petani tidak pergi ke sawah, karena sawahnya penuh genangan air, tidak hanya itu, Sejak hujan kemarin sore hingga saat ini tadi banyak warga yang sibuk menguras air dalam rumahnya,” kata Khoirus Sofa (26), salah satu warga Kecamatan Montong, Minggu (28/12/2014).
Menurutnya, sebelum banjir surut banyak warga yang panik dan mengungsi lantaran takut terhanyut dengan derasnya arus banjir. Bahkan ada pula yang mengungsi di tebing. Selain itu, ada juga yang mengungsi di rumah keluarganya yang bebas dari banjir. “Saat banjir datang warga sini pada panik, karena takut dengan derasnya arus,” ungkap Sofa sambil menunjukkan bekas luapan air yang melanda rumahnya.
Kusdiani (23) warga Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo mengungkapkan, banjir yang menerpa tempat tinggalnya tersebut, tingginya air mencapai seukuran pusar orang dewasa. Ketika banjir datang, banyak warga setempat yang mengungsi ketempat lebih tinggi. Hal itu dilakukan, karena khawatir banjir semakin membesar. “Alhamdulillah sejak dinihari banjir sudah mulai berangsur surut, dan warga sudah mulai menguras air yang masuk ke rumah,” ujarnya.










