SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr Asep Saifuddin Chalim, MA ternyata tidak hanya memobilisasi kiai dan masyarakat untuk ikhtiar batiniah (doa) dalam upaya melawan pandemic virus corona atau covid-19. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu juga bakal melakukan aksi sosial kepada para korban terdampak sosial ekonomi covid-19.
“Pada hari Rabu bersama JKSN kita akan bagi-bagi sembako kepada korban terdampak covid-19. Ya, 5 kg beras dan uang Rp 50 ribu perorang,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela walimatul aqiqah Muhammad Nayif, cucunya yang ke-11 di rumah Gus Muhib dan Ning Ima di Siwalankerto Utara Surabaya, Sabtu (4/4/2020) malam.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Ning Ima adalah putri Kiai Asep yang kini melahirkan putra ketiga. Acara walimatul aqiqah itu hanya mengundang sekitar 10 orang. Tampak KH M Roziqi (Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nusantara (JKSN) dan KH Muchlis Muhsin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Bangkalan Madura), Syaikh Barmawi (guru tugas asal Mesir), KH Abdul Rahim Zulkarnaen, KH Fathurohman (Wakil Ketua PCNU Surabaya), Dr Fadly Usman (dosen Unibraw) dan beberapa kiai lain.
“Sebenarnya saya mau menunda walimatul aqiqah ini karena covid-19. Tapi abah (Kiai Asep-red) minta tetap dilaksanakan pada tujuh hari kelahiran anak kami. Ya, kami sami’na waatha’na,” kata Gus Muhib, suami Ning Ima. Konsekuensinya, ia tak bisa mengundang banyak orang karena emergensi covid-19.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Kenapa aksi sosial Kiai Asep untuk melawan virus corona akan dilakukan pada Rabu (8/4/2020)? Karena Rabu itu bertepatan dengan Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban). Menurut Kiai Asep, malam nisfu Sya’ban adalah momentum strategis bagi umat Islam untuk menggemakan permohonan kepada Allah SWT. Kiai Asep menyitir hadits Khomsu layalin yustajabu fihad du’a: lailatu I’dil fithri wa lailatu I’di adha wallailatul ula min rajaba wallailatul khomisah ‘asyara min sya’bana walailatul jumuati.
Artinya, ada lima malam yang mustajabah untuk doa. Yaitu malam Hari Raya Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, malam lima belas Sya'ban dan malam Jumat.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Pada Nisfu Sya'ban itu Kiai Asep akan seharian full bahkan sampai malam bergerak melakukan aksi sosial dan ikhtiar batin untuk melawan virus corona. "Mulai pukul tujuh pagi di Mojokerto. Sore di Surabaya. Malamnya kita salat malam dan istighotsah," kata Kiai Asep.
Memang, pada Nisfu Sya’ban itu Kiai Asep akan menggelar salat malam. “Pada Rabu malam kita juga akan menyelenggarakan salat hajat di sini (di rumah Gus Muhib dan Ning Ima). Nanti kita bersama-sama salat hajat, memohon kepada Allah agar virus corona segera lenyap,” kata Kiai Asep. Bahkan Kiai Asep juga akan menggelar istighatsah secara online pada nisfu Sya’ban itu.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Kiai miliarder yang terkenal dermawan ini menegaskan bahwa ikhtiar batiniah seperti doa dan upaya spritual harus disertai dengan banyak sedekah dan puasa. “Insyaallah virus corona akan segera lenyap dari bumi Indonesia,” kata ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Karena itu Kiai Asep akan menyedekahkan sebagian hartanya untuk berjihad melawan covid-19.
Menurut Kiai Asep, langkah-langkah konkrit ini ia lakukan juga sebagai tindak lanjut dari rekomendasi pertemuan para kiai di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojoketo pada Jumat (3/4/2020) lalu, seperti diberitakan BANGSAONLINE.com dan HARIAN BANGSA.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Pada pertemuan itu para kiai memang sepakat bahwa selain menyosialisasikan amalan-amalan salat malam dan doa yang disusun Kiai Asep, juga menyerukan kepada para orang kaya dan konglomerat yang mampu secara ekonomi untuk menyedekahkan sebagian hartanya kepada warga yang terdampak sosial ekonomi covid-19.
"Kasihan mereka. Mereka tak bisa berjualan. Juga banyak yang kena PHK," kata Kiai Asep. Bahkan, kata Kiai Asep, para muballigh dan dai kini banyak yang terpaksa libur karena tak ada pengajian dan jumatan. Karena itu, kata Kiai Asep, kita harus peka untuk membantu mereka.
(MA)
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News