SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penutupan sementara dua pasar besar yang ada di Kota Pahlawan selama 14 hari. Hal ini dilakukan pasca ditemukannya seorang karyawan di Pasar Kapasan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dua pasar besar itu adalah Pasar Kapasan yang terletak di Jalan Kapasan Kecamatan Simokerto, dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) di Jalan Raya Dupak nomor 1, Gundih, Raya Kecamatan Bubutan.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Mulai Minggu (05/04) ini, kedua pasar besar tersebut akan dilakukan penutupan selama 14 hari ke depan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, bahwa pihaknya sebelumnya telah melakukan komunikasi dengan General Manager (GM) PGS terkait penutupan sementara pasar tersebut. Alhasil, pihak manajemen pun merespons baik keputusan itu, lantaran demi kebaikan dan keselamatan warga Surabaya.
“Sudah dijelaskan dan mereka oke. Seluruh pedagang diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jadi sudah clear,” kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Sabtu (04/04).
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Sementara itu, terkait dengan penutupan Pasar Kapasan, Fikser menyebut pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan sudah menyepakati keputusan tersebut. Pemberlakukan penutupan itu dimulai pada Minggu (05/04) sampai 14 hari ke depan.
“Kalau Pasar Kapasan lewat PD Pasar Surya, sudah sepakat juga. Penutupannya mulai besok sampai 14 hari ke depan,” terangnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya ini juga menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyemprotan secara menyeluruh. Tidak hanya di dalam mal atau pasar, tetapi di area sekitar juga ikut disemprot hingga perkampungan. Bahkan, alat yang digunakan pun tidak hanya menggunakan mobil PMK, tetapi juga pesawat drone.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
“Dari tampak depan pasar, belakang, samping, masuk ke dalam perkampungan padat penduduk,” ungkapnya.
Meski sebelumnya wilayah ini sudah dilakukan penyemprotan, tetapi saat ini kembali dilakukan sesuai protap kesehatan yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kita lakukan penyemprotan lagi agar tidak semakin banyak warga yang terkena,” paparnya.
Di waktu yang sama, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto menjelaskan, ketika terdapat satu karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka protokol kesehatannya yakni melakukan karantina terbatas untuk lokasi tersebut selama 14 hari.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Kita tidak akan berhenti memberikan edukasi kepada pedagang, kenapa maksud dan tujuan dari pada diadakannya karantina,” kata Eddy.
Ia mengungkapkan, saat ini jumlah pasien positif mengalami kenaikan sekitar 33 pasien. Oleh karena itu, pihaknya mengajak warga agar lebih waspada atas perkembangan ini. Semua ini dilakukan agar tidak bertambah jumlah warga yang positif Covid-19. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News