TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dua warga Kabupaten Tuban dipastikan positif Covid-19. Dengan demikian, saat ini Kabupaten Tuban sudah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, dr Bambang Priyo Utomo menjelaskan, kabar adanya warga Tuban yang positif itu diketahui setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengumumkan update sebaran Covid-19 di seluruh Jawa Timur, Rabu (8/4) sore.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
"Berdasarkan hasil swab di Balai Kesehatan Kemenkes, 2 orang terinfeksi Virus Covid-19," ujar dr Bambang saat dikonfirmasi melalui selulernya.
Kata dia, 2 orang positif tersebut sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang berasal dari Kecamatan Semanding dan Kecamatan Tuban. Keduanya sama-sama berprofesi sebagai tenaga medis.
Untuk 1 PDP asal Kecamatan Semanding, sudah meninggal dunia pada Senin (6/4) kemarin. Sedangkan, 1 PDP asal Kecamatan Tuban yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 saat ini sedang berada di ruang isolasi RSUD Dr Koesma Tuban.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
"Kedua pasien ini sama-sama pernah ikut pelatihan dari TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia, Red) Sukolilo, Surabaya," terang mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo ini.
Namun, Bambang meminta masyarakat tidak perlu panik dan berandai-anda lebih jauh soal keberadaan keluarga korban positif Covid-19. Pasalnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sudah memeriksa keluarga pasien dan hasilnya negatif.
"Jadi, kami minta masyarakat tetap tenang. Karena keluarga pasien yang positif ini tidak terpapar Corona. Dan sampai saat ini keluarganya masih kita pantau," tegasnya.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Karena Tuban masuk zona merah, dr Bambang meminta agar masyarakat selalu mewaspadai penyebaran virus corona. Caranya, dengan cuci tangan menggunakan sabun, pakai masker, selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Dan satu lagi tidak panik serta hindari kerumunan massa," pesannya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News