JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), Polres Jember memperketat penjagaan di pos perbatasan pintu masuk Kabupaten Jember. Hal ini mengantisipasi masuknya warga dari luar kota untuk mudik ataupun berkunjung ke Jember.
Selain itu, Polres Jember juga menambah pos antisipasi di terminal, bandara, dan stasiun.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Polres Jember juga terus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak berkumpul di tempat-tempat keramaian. Giat patroli tetap dilakukan polisi tiap malam, untuk memberikan imbauan kepada masyarakat.
"Untuk kita (upaya meminimalisir wabah corona) sosialisasi dengan mendatangi masyarakat yang masih berkumpul atau berkerumun. Jikalau ada upaya hukum saat pembubaran, ya tidak bisa juga, karena masyarakat juga punya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Jadi seimbang," kata Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra saat dikonfirmasi wartawan di Mapolres, Kamis (9/4/2020).
Terkait sosialisasi dan imbauan yang dilakukan, Windy meminta masyarakat menggunakan masker.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Kalaupun berkomunikasi dengan orang lain, jaga jarak. Sebatas itu. Tujuan utama bukan untuk memenuhi kebutuhan, hanya ngumpul-ngumpul ngopi, itu pasti kita bubarkan," tegasnya.
Namun demikian, kata Windy, polisi berusaha obyektif terkait kegiatan masyarakat untuk hal yang sangat penting. "Misal keramaian di pasar, nah ini kita imbau kalau ada pelanggan, beli bungkus bawa pulang, jangan di tempat (berlama-lama). Itu imbauan kita," jelasnya.
Bahkan, kegiatan patroli itu, terus dilakukan setiap hari dan setiap malam. "Pengusaha cafe memaksa beroperasi, 3 kali kita tegur (tidak digubris, Red), kita bawa ke polres, untuk suruh buat pernyataan. Agar tidak kumpul di tempat," jelasnya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Terkait warga pendatang yang akan ke Jember, lanjut Windy menyampaikan, pihaknya juga terus melakukan imbauan. "Ada Social Distancing, juga Physical Distancing. Adalah upaya pembatasan (keramaian) warga. Masyarakat harus libur dan tetap di rumah," katanya.
Langkah antisipasi lain, juga dilakukan dengan mendirikan pos di titik pintu masuk Jember. "Ada 8 pos (penjagaan), selain 5 pos sebelumnya, untuk antisipasi pemudik dari luar kota," ucapnya.
"Jika hasil tes ada indikasi suhu tubuh tidak normal, dinas kesehatan yang akan menindaklanjuti. Sedangkan rapid test sepertinya belum. Jadi berjalan 10 hari ini (pengamanan). PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Jakarta, hari ini. Jadi seluruh masyarakat diminta untuk tidak mudik," katanya.
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim ini Pelopori Silaturahmi Antarorganisasi Pencak Silat se-Jember
Bahkan polisi ataupun PNS lainnya, juga tidak ada izin mudik. "Tidak kita izinkan, tidak ada perjalanan di luar kota. Untuk Pos pengamanan kita di Sumberbaru, Jombang, Sukowono, Jelbuk, dan Semboro, juga terminal, stasiun, juga Bandara. Jadi 8 pos," pungkasnya. (ata/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News