Seorang Bayi di Tuban Berstatus PDP Corona, Sang Ibu Berstatus ODP

Seorang Bayi di Tuban Berstatus PDP Corona, Sang Ibu Berstatus ODP Peta sebaran Covid-19 di Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Seorang bayi berusia 14 hari asal Kecamatan Plumpang, Kabupaten saat ini berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona dan ditempatkan di ruang isolasi RSUD dr R Koesma .

Direktur RSUD Dr. R. Koesma , dr Saiful Hadi saat dikonfirmasi, Minggu (12/4), menjelaskan, bayi PDP asal Plumpang tersebut diisolasi sejak Sabtu (11/4) kemarin. Bayi itu ditangani tim medis , karena mengalami gejala sesak napas dan kondisinya drop.

Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Perusakan Pagar Sebut Penerapan Pasal 170 KUHP ke Pemdes Mlangi Tepat dan Benar

Bayi itu masuk kategori PDP karena orang tuanya berstatus ODP lantaran baru datang dari Surabaya yang merupakan zona merah. Tak hanya itu, sang ibu sebelum melahirkan juga sempat mampir ke Lamongan untuk menghadiri pesta atau hajatan.

"Riwayatnya, sang ibu ini dari Surabaya, terus balik ke dan lalu ke Lamongan mengahadiri hajatan. Setelah pulang ke lagi, ibu melahirkan di RSUD. Karena ada riwayat dari ibu seperti itu dan bayinya ada gejala, maka langsung diisolasi tim medis," beber dr. Saiful.

Pria yang juga perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan ini menambahkan, untuk merawat bayi tersebut, pihak rumah sakit juga melibatkan dokter spesialis anak, dokter spesialis paru, dan dokter spesialis jantung.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

"Saat ini tim medis terus memantau kondisi bayi. Semoga ke depan terus membaik," tuturnya.

Sementara itu, update terbaru, Pemkab telah mengumumkan bahwa 7 PDP di dinyatakan negatif corona atau sembuh. Sedangkan, 1 PDP baru yang masih dalam pengawasan adalah seorang bayi asal Kecamatan Plumpang.

Sementara 1 pasien positif Corona saat ini kondisinya terus membaik. Bahkan, sudah menjalani hasil tes swab hari ke-12, dan hasilnya negatif.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

"Mohon doanya, semoga hasil tes swab yang hari ke-14 negatif. Sehingga, pasien bisa dipulangkan, lalu isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," papar Saiful.

Saiful mengimbau, kepada warga agar tidak panik. "Jauhi penyakitnya, bukan malah menolak orangnya. Karena virus corona ini bukan aib, maka pasiennya tidak perlu dijauhi. Apalagi menolak jenazah pasien yang meninggal. Sebab, pasien yang sudah meninggal dunia sudah aman sesuai SOP Kemenkes maupun WHO. Jadi, masyarakat gak perlu menolak karena sudah safety," pungkasnya. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO