TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Tuban bergerak cepat untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran Covid-19, di antaranya dengan mendirikan Posko pemantauan mudik dan kewaspadaan Covid-19 di Kabupaten Tuban.
Hal itu dilakukan setelah penetapan status daruat bencana Covid-19 di Kabupaten Tuban sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Perusakan Pagar Sebut Penerapan Pasal 170 KUHP ke Pemdes Mlangi Tepat dan Benar
Tiga posko yang dioperasikan itu ditempatkan di Kecamatan Bancar yang menjadi akses utama dari arah Barat. Di sisi Selatan, posko ada di Kecamatan Soko yang menjadi pusat arus dari arah Bojonegoro, serta di perbatasan Tuban-Lamongan didirikan di Kecamatan Widang.
“Posko dibagi menjadi beberapa shift. Pemeriksaan kendaraan akan dilakukan secara selektif oleh petugas yang berjaga," ujar Sekretaris Dinas Perhubungan Tuban, Gunadi kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (14/4).
Gunadi mengatakan, penumpang kendaraan yang hendak masuk ke wilayah Tuban dilakukan pemeriksaan suhu tubuhnya dengan thermal gun. Apabila didapatkan penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Puskesmas terdekat.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
"Sesampainya di rumah, mereka harus melapor ke ketua RT/RW dan melakukan Isolasi mandiri selama 14 hari. Namun jika ada indikasi gejala Covid-19, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit rujukan," jelasnya.
Selain itu, peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19 juga dilaksanakan dengan pembagian masker di beberapa titik, serta penerapan physical distancing di beberapa ruas jalan di Tuban kota.
"Saya berharap masyarakat dapat mematuhi anjuran pemerintah tentang jaga jarak fisik (physical distancing). Petugas akan semakin menggalakkan penertiban kerumunan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Dirinya mengimbau kepada warga Tuban yang berada di luar kota untuk dapatnya menahan diri tidak pulang mudik pada saat pandemi Covid-19 masih ada.
"Hal ini sebagai wujud cinta keluarga di kampung halaman. Namun, jika tetap harus pulang, diharapkan untuk mematuhi SOP Kesehatan yang telah diinstruksikan oleh Pemerintah," pungkasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News