Update Covid-19 di Jatim: Pasien Sembuh 5 Orang, Meninggal Dunia 1 Orang

Update Covid-19 di Jatim: Pasien Sembuh 5 Orang, Meninggal Dunia 1 Orang Gubernur Khofifah berdiskusi dengan Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya usai konferensi pers penanganan Covid-19 di Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur yang dipimpin langsung Gubernur Khofifah kembali memberikan update data. Hingga hari ini, Rabu (15/4), total ada 86 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sedangkan yang meninggal dunia total 46 orang.

Untuk tambahan pasien positif baru, hari ini tercatat ada 25 orang. Kota Surabaya masih menjadi daerah dengan jumlah temuan pasien positif Covid-19 yang terbanyak. Sebanyak 16 orang pasien positif Covid-19 ditemukan di Surabaya, Kabupaten Probolinggo 7 pasien, serta Sidoarjo dan Tulungagung masing-masing 1 pasien.

"Alhamdulillah kabar baiknya, hari ini ada lima pasien yang dinyatakan sembuh. Tapi kabar dukanya, ada satu orang pasien meninggal asal Surabaya," tutur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (15/4).

Menurut Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu, secara persentase pasien sembuh mencapai 17,23 persen. Sedangkan pasien meninggal 9,22 persen. Sementara yang dirawat 73,55 persen.

Sedangkan total jumlah pasien yang positif sampai hari ini tercatat 499 orang, sebanyak 367 pasien masih dirawat. Sementara total pasien dalam pengawasan (PDP), total berjumlah 1.621 orang, sebanyak 977 masih diawasi.

"Orang dalam pemantauan sampai hari ini jumlahnya 15328 orang, sebanyak 7855 orang masih dipantau," imbuh Khofifah.

Dalam konferensi pers hari ini, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan hadir bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi. Dalam kesempatan itu, Kapolda memaparkan peta sebaran Covid-19 di Kota Surabaya.

Kota Surabaya menjadi perhatian khusus karena tingginya persebaran Covid-19. Sampai hari ini, ada 244 pasien positif Covid-19 di Surabaya dari total 499 jumlah Jatim. Ini adalah yang tertinggi di Jatim atau hampir 50 persen dari total persentase se-Jatim.

"Kami akan terus melakukan razia skala besar di sejumlah titik keramaian di Surabaya. Kami juga akan turunkan petugas untuk melakukan penyemprotan di sejumlah permukiman di Surabaya," pungkas Kapolda.