SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kondisi Surabaya semakin gawat. Sebaran virus Corona atau Covid-19 makin meluas. Banyak pihak merekomendasikan agar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) segera diberlakukan di Kota Surabaya. Di antaranya, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Menyikapi kondisi itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memanggil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma akan dipanggil bersama Bupati Gresik dan Sidoarjo. Karena sebaran Covid-19 di tiga daerah tersebut sudah merata.
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
"Gubernur sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jatim hari Minggu (19/4) akan memanggil Wali Kota Surabaya bersama kepala daerah Sidoarjo dan Gresik serta Forkopimda. Pemanggilan itu untuk membahas penentuan terkait peraturan Menteri Kesehatan tentang PSBB," urai Khofifah, saat konferensi pers update penanganan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (18/4) malam.
Gubernur mengungkapkan, rapat PERSI hari ini juga menekankan pentingnya penerapan status PSBB untuk Kota Surabaya. Rapat yang diikuti oleh pengelola rumah sakit itu membahas situasi darurat penyebaran Covid-19 di Surabaya yang semakin meningkat.
Selain itu, Gubernur juga menjelaskan kajian epidemiologi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair. Telah dilakukan penilaian (scoring) yang merujuk kepada metode evaluasi epidemiologi yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) terkait PSBB.
Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput
Berdasarkan penilaian tersebut, total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10, atau tertinggi dari skala evaluasi.
Beberapa hal yang menjadi catatan di antaranya adalah doubling time telah terjadi empat kali, serta telah terjadi transmisi level 2 (propagated spread) dan transmisi lokal maupun lintas wilayah.
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri
"Dari data yang ada, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik menunjukkan tingkat sebaran Covid-19 yang tinggi dan merata. Selain itu, klaster Covid-19 yang terdapat di Sidoarjo dan Gresik posisinya ada di area perbatasan dengan Surabaya," imbuh mantan Menteri Sosial itu.
Dari data per hari Sabtu (18/4) ini, tercatat ada 33 tambahan kasus positif Covid-19 di Jatim. Dari total 33 kasus itu, terbanyak ada di Kota Surabaya, sebanyak 20 kasus.
Dari 31 kecamatan di Kota Surabaya, sudah seluruhnya terdapat kasus Covid-19. Total kasus per tanggal 18 April tercatat yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 270 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 703 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.806 orang. (mdr/rev)
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News