BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak empat Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona di Kabupaten Blitar dinyatakan meninggal dunia. Bahkan, satu ODP yang meninggal tersebut merupakan ibu-ibu yang baru saja melahirkan.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti menjelaskan data empat orang ODP yang meninggal itu. Pertama, wanita 56 tahun asal Kecamatan Ponggok meninggal 3 April, dengan penyakit penyerta diabetes. Kedua, wanita 65 tahun asal Kecamatan Wonodadi meninggal 7 April dengan penyakit penyerta diabetes. Ketiga, pria 29 tahun asal Kecamatan Selopuro meninggal 9 April lalu dengan penyakit penyerta jantung reumatic. Dan keempat, wanita 39 tahun asal Kecamatan Wonotirto.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
"Empat ODP yang meninggal itu semua dengan komorbid atau penyakit penyerta. Sementara wanita yang meninggal setelah melahirkan itu masuk ODP karena ada gejala klinis, lalu dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Namun setelah melahirkan, nyawanya tak tertolong," ungkap Krisna, Rabu (22/4/2020).
Lebih lanjut kata Krisna, ODP yang melahirkan ini baru saja kembali dari Halmahera, Maluku Utara. Dia masuk ke salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Blitar 17 April lalu. Dia lalu melahirkan memalui operasi caesar. Setelah proses operasi, bayi lahir dengan selamat, namun kondisi ibu menurun dan mengalami sesak napas.
Karena kondisi itu, pada 19 April, pasien dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo, namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Meski mengalami sesak napas, namun hasil rapid test pasien tersebut negatif Covid-19.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Setelah dilakukan observasi maupun pemeriksaan medis, ODP ternyata mengalami pre-eklampsia atau kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Sehingga gejala sesak napas yang sempat dikeluhkan merupakan gejala dari pre eklampsia," paparnya.
Selain ibu yang baru melahirkan ini, tiga ODP lain hasil rapid test-nya juga menunjukkan negatif Covid-19. Sehingga mereka dimakamkan tidak menggunakan protap penanganan Corona. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News