KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, menolak dengan tegas untuk memberikan izin makan dan minum di tempat bagi pengunjung warung kopi selama bulan Ramadhan ini. Hal itu disampaikan Mas Abu, demikian panggilan karib Wali Kota Kediri itu, saat menerima perwakilan Forum Warung Kopi Kediri untuk beraudiensi di Balai Kota Kediri, Rabu (22/4).
Padahal dalam kesempatan tersebut, forum yang beranggotan 33 pemilik warung kopi di Kota Kediri ini berusaha meyakinkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar untuk memberikan izin makan dan minum di tempat bagi pengunjung warung atau nongkrong agar keberlangsungan mereka bisa tetap hidup secara pendapatan.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Kami mohon untuk diberikan izin buka selama puasa, dan kalau bisa jangan dibatasi tutup jam 22.00 atau 10 malam. Karena warung kopi nanti hanya beroperasi 3 jam dan itu membuat kami rugi," pinta Roby Sahlul Khuluk pemilik Abank Kopi, perwakilan dari forum warkop, Rabu (22/4).
Mereka juga menyakinkan bahwa warung kopinya akan memberi jarak tempat duduk dan menyediakan tempat cuci tangan. "Untuk pencegahan Covid-19, kami sudah memberi jarak untuk tempat duduk dan menyediakan tempat cuci tangan bagi pelanggan," tambah Angga Pentol dari Warung Cingker.
Meski terus dirayu agar memberikan izin, namun orang nomor satu di Kota Kediri itu tetap pada pendirian Pemerintah. "Saya memohon maaf, tidak bisa kalau memberi izin untuk buka dengan minum kopi di tempat atau buka meja. Kalaupun buka, saya minta teman-teman hanya menyediakan layanan dibungkus saja atau takeaway," tegas Mas Abu.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Menurut Mas Abu, ini semua demi pencegahan penyebaran pandemi Corona yang begitu mudah menular. "Pemkot Kediri, berupaya menjaga agar tidak memberlakukan PSBB. Kalau teman-teman warung kopi komitmen, maka bisa mencegah ledakan pasien Covid-19 bersama-sama," ajaknya.
"Untuk jam operasional, kalaupun mau buka siang selama bulan puasa silakan, tapi tetap dibungkus saja, dan saya minta warungnya ditutup tirai. Jam malam tetap diberlakukan, jangan sampai buka hingga larut malam atau maksimal jam 22.00 WIB," tambahnya.
Mas Abu tak menampik kebijakan ini secara ekonomi memang berat, karena hampir semua sektor usaha merasakan musibah ini. Tapi jika semua komitmen untuk menjaga agar Kota Kediri ini tidak terjadi ledakan pandemi Corona, maka bisa melewati ini semua lebih cepat.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
"Dan saya berjanji pasca ini semua, kita akan maksimalkan dalam menggerakkan ekonomi agar kembali pulih seperti sedia kala," pungkas Mas Abu menutup pertemuan tersebut.
Forum Warung Kopi Kediri akhirnya bisa memahami solusi dari Wali Kota Kediri. Forum sepakat untuk menaati edaran Pemerintah Kota Kediri yang membatasi operasional warung kopi, cafe, restoran, dan tempat hiburan. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News