SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bakal calon bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Delta bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Berbekal bantuan modal lewat KUR tersebut, UMKM diharapkan bisa mengembangkan usahanya lebih maju. Harapan itu disampaikan BHS saat berkunjung ke usaha konveksi di Desa Semambung Kecamatan Jabon, Rabu (22/4).
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
BHS mengatakan, pemilik usaha konveksi di Desa Semambung itu mengaku mendapatkan modal melalui pinjaman bank secara komersial, tidak berupa KUR. Padahal, saat ini pemerintah sudah menyiapkan dana KUR senilai Rp 190 triliun.
"Nah ini (dana KUR) harusnya bisa dinikmati oleh usaha di wilayah ini (Desa Semambung Kecamatan Jabon). Termasuk di seluruh wilayah Sidoarjo, (UMKM) harus bisa mendapatkan KUR," cetus politikus Partai Gerindra ini.
Dengan pinjaman komersial, pelaku UMKM bakal membayar bunga cukup besar jika dibandingkan dengan memanfaatkan KUR. "Saya akan dorong BRI, bank Mandiri untuk mengambil alih peminjaman biasa menjadi KUR," tandas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
Selain mendorong UMKM bisa memanfaatkan KUR untuk mengembangkan usahanya, BHS menegaskan, harus ada kemudahan perizinan bagi UMKM. Sebab produk UMKM banyak yang berkualitas tinggi. "Ini semestinya sudah harus ber-SNI (Standar Nasional Indonesia). Ini luar biasa," cetusnya saat melihat baju muslim dan seragam TPQ buatan usaha konveksi Al Mubarok di Desa Semambung Jabon.
Agar usaha konveksi tersebut terus berkembang, pemerintah perlu memfasilitasi pemasaran produknya. Kata BHS, jika dirinya diberi amanah sebagai Bupati Sidoarjo, bakal menyiapkan sentral market untuk produk-produk UMKM di Sidoarjo, termasuk produk usaha konveksi di Desa Semambung tersebut. "Sehingga produksinya lebih tinggi lagi," urai BHS.
Kunjungan BHS ke usaha konveksi di Desa Semambung Jabon ini dilakukan di sela aksi sosial menyemprotkan disinfektan guna mencegah meluasnya wabah Covid-19. Di desa tersebut, tim BHS juga membagikan masker kepada warga setempat.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Anggota DPRD Sidoarjo Warih Andono mengatakan, usaha konveksi tersebut seharusnya mendapatkan perhatian dari Pemkab Sidoarjo. Bentuknya berupa bantuan permodalan hingga fasilitasi pemasaran. "UMKM di desa ini harus dikembangkan melalui program pembinaan berkala dan kontinyu," kata Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo ini saat mendampingi BHS.
Pemilik usaha konveksi Al Mubarok, Said Ridho mengaku dulunya banyak warga Desa Semambung memiliki usaha konveksi dan bordir. Namun kini sudah gulung tikar akibat kalang bersaing dengan konveksi dari Bandung Jawa Barat. "Kalau tidak diselingi membuat seragam, mungkin saya juga sudah gulung tikar," ungkap Said Ridho.
Said mengakui selama ini memanfaatkan pinjaman komersial dari bank untuk mendukung usahanya dan belum memanfaatkan KUR. Hal itu karena faktor ketidaktahuan. Dengan kunjungan BHS tersebut, Said menyatakan menjadi motivasi untuk mengembangkan usahanya lebih maju. "Kami sekarang terdorong untuk terus mengembangkan usaha konveksi ini," cetus Said. (sta/ian)
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News