BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang pria berusia 32 tahun asal Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, meninggal dunia setelah melakukan aksi bunuh diri meminum bensin dan membakar diri. Korban meninggal di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kamis (23/4/2020) pagi.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengatakan, korban dimakamkan di pemakaman umum Desa Jiwut dengan protokol tetap penanganan pasien Corona. Hal ini karena korban memiliki riwayat baru kembali dari zona merah penyebaran virus Corona, sehingga masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Baca Juga: Handphone Disita Karena Kecanduan Game Online, Pelajar di Blitar Nekat Akhiri Hidup
"Pasien barusan datang dari zona merah. Setelah kembali dari Kalimantan, pasien sempat dirawat di Kediri karena sakit. Sehingga oleh rumah sakit dimakamkan dengan protokol penanganan pasien Corona. Untuk selanjutnya petugas medis akan melakukan pengecekan riwayat pasien apakah sebelumnya sudah mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19," ujar Krisna.
Dikonfirmasi terpisah, Dirut RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Endah Woro Utami mengatakan, pasien tersebut masuk IGD RSUD Ngudi Waluyo pukul 09.50 WIB tanpa rujukan. Kondisinya sudah buruk, pasien tidak sadar dengan luka bakar luas dan parah.
"Oleh petugas IGD sudah dilakukan upaya medis, namun pada akhirnya pasien meninggal sekitar pukul 10.00 WIB," ungkap Woro.
Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri di Rel KA Garum Blitar
Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari keluarga, pasien baru saja kembali dari Kalimantan 2 bulan lalu. Kemudian pasien mengalami depresi dan sempat dirawat di Kediri. Pulang dari Kediri, pasien justru melakukan aksi bunuh diri.
"Pasien bunuh diri dengan membakar diri, lalu oleh keluarga dibawa ke rumah sakit swasta di Kota Blitar. Di sana, dirawat tiga hari. Kemudian dibawa ke sini tanpa rujukan dari rumah sakit sebelumnya. Jadi di Ngudi Waluyo sudah hari keempat," imbuhnya.
Keterangan warga sekitar pemakaman Desa Jiwut, ada sekitar 7 petugas berpakaian hazmat yang memakamkan korban. Ruas jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Nglegok dengan Kota Blitat sempat ditutup saat proses penurunan peti mati. Ruas jalan utama yang menghubungkan Nglegok dengan Kota Blitar ditutup total beberapa saat. Saat peti sudah dibawa ke areal makam, polisi kembali membuka jalan satu lajur secara bergantian.
Baca Juga: Diduga Depresi, Wanita di Blitar Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Kademangan
"Orangnya meninggal karena bunuh diri, tapi tadi yang memakamkan pakai baju pelindung. Mungkin karena musim Corona," ujar seorang penjual bunga di sekitar pemakaman. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News