SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur kembali 'bersuara' betapa pentingnya pemerintah segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya solar, baik solar industri maupun subsidi, menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia saat ini.
Penurunan harga BBM khususnya solar, kata Ketua MTI Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono, bisa mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada dunia usaha, baik sektor industri, jasa transportasi, dan UMKM di tengah kondisi ekonomi yang mulai terpuruk saat ini akibat pandemi Covid-19
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
"Energi (BBM) ini beban terbesar dari seluruh dunia usaha, besarnya mencapai 30-60 persen. Kalau ini (harga BBM) bisa di-reduce (dikurangi) sampai 50 persen, maka ekonomi ini akan menggeliat kembali. Dan pasti para pengusaha tidak akan melakukan PHK," ungkap Bambang Haryo Soekartono, di BHS Centre, Jl Diponegoro Sidoarjo, Rabu (29/4).
Karena itu, mantan anggota Komisi VI DPR RI periode 2014-2019 ini kembali meminta pemerintah bisa segera menurunkan harga BBM, khususnya solar yang memang menjadi kebutuhan utama industri, jasa transportasi dan UMKM.
"Tolong pemerintah harus lebih memperhatikan permasalahan tersebut. Karena multiplier effect ekonominya demikian besar. Saat Pak SBY (presiden Susilo Bambang Yudhoyono), betul-betul mempertahankan harga solar, terutama solar subsidi dan industri, agar tidak naik," beber pria yang karib dipanggil BHS ini.
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
BHS menambahkan, jika harga BBM tersebut bisa turun hingga 50 persen dari harga saat ini, maka di antaranya bisa membuat harga barang menjadi murah, karena biaya transportasi dan logistik menjadi turun dari saat ini.
Dampaknya, selain jasa usaha transportasi bisa terus survive (bertahan), juga berdampak pada sektor lainnya, misalnya tarif hotel dan restoran bakal turun. "Maka daya beli masyarakat akan naik sehingga ekonomi juga akan tumbuh," tegas BHS.
BHS menambahkan, jika harga solar diturunkan, maka juga akan berdampak pada penurunan harga listrik. Karena 20 persen listrik disuplai dari tenaga diesel (solar). Apalagi, saat ini harga batubara juga sudah anjlok drastis.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Karena itu, politikus Partai Gerindra ini meminta Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri terkait, segera meminta Pertamina menyesuaikan harga BBM solar industri dan solar subsidi itu.
"Inilah saatnya Pak Presiden Jokowi menunjukkan kinerjanya yang pro rakyat sekaligus membuktikan Nawacita-nya," tegas alumnus ITS ini. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News