Pengamat Nilai Physical Distancing Pemkab Jember Tidak Efektif, Masih Banyak Ditemui Titik Keramaian

Pengamat Nilai Physical Distancing Pemkab Jember Tidak Efektif, Masih Banyak Ditemui Titik Keramaian Salah satu titik keramaian yang masih terjadi saat penerapan physical distancing di Kabupaten Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Physical Distancing yang dilakukan Pemkab , dinilai kurang efektif oleh sejumlah pengamat. Sudah sebulan lebih diterapkan, namun titik keramaian masih tampak. Pembubaran keramaian yang dilakukan, dinilai negatif oleh masyarakat.

"Satgas di harus punya terobosan-terobosan yang mudah dipahami publik, tapi juga jangan melanggar hak masyarakat. Seperti contoh hak mencari rezeki," kata Pengamat Kebijakan Publik Universitas , Hermanto Rohman, Senin (4/5/2020) malam.

Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil

Hermanto mengatakan, pelaksanaan kebijakan physical distancing Pemkab saat ini tidak maksimal. "Karena Satgas itu hanya terfokus pada arus orang masuk dengan melakukan penjagaan di pintu masuk ke serta penanganan karantina yang ada di Sport Garden (JSG). Tapi soal di dalam wilayah , SOP-nya ini kurang jelas," ujarnya.

Menurut dia, edukasi perihal antisipasi pandemi harus juga sampai pada tingkat RT/RW, agar masyarakat tidak hanya terjebak pada persoalan Bantuan Langsung Tunai (BLT) saja. "Satgas di tingkat desa itu bingung apa yang harus dilakukan, maka harus ada regulasi turunan dari satgas di tingkat daerah," imbuhnya.

Senada dengan yang disampaikan Hermanto, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah , Ria Angin mengatakan, bahwa tidak dilibatkannya tokoh masyarakat dalam edukasi pandemi , menambah daftar panjang ketidakpahaman masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah.

Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil

"Kalangan menengah ke bawah itu perlu pemahaman yang komprehensif dan sebetulnya merekalah (tokoh masyarakat, Red) sebagai ujung tombak edukasi kepada masyarakat yang harus dilibatkan," jelasnya.

Sementara itu, Kadiskominfo , Gatot Triyono mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera melakukan penertiban. Termasuk juga wilayah kampus yang notabene, sering menjadi tempat ngabuburit ataupun tempat membeli kebutuhan berbuka puasa mahasiswa.

"Akan kita komunikasikan ke tim, kalau di kawasan itu (Jalan Kalimantan, Red) kewenangan Polsek Sumbersari," tandasnya. (ata/yud/zar)

Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO