Bupati Trenggalek Tinjau Penyaluran BLT DD Desa Sukowetan

Bupati Trenggalek Tinjau Penyaluran BLT DD Desa Sukowetan Bupati Trenggalek, Moh. Nur Arifin saat meninjau penyaluran BLT DD di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. (foto: HERMAN/ BANGSAONLINE)

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek kali ini berkesempatan menyalurkan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) pada warganya, setelah beberapa desa sebelumnya telah melakukannya. Penyaluran bantuan disaksikan oleh Bupati Trenggalek, Moh., dan Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rachmadi, Rabu (6/5/2020).

Bupati Arifin menyampaikan, di Desa Sukowetan terdapat 52 persen KK yang sudah di-cover oleh BLT dari Kementerian Sosial. Dalam upaya penanganan Covid-19, Desa Sukowetan tidak hanya mengandalkan program bantuan seperti PKH, BPNT, KPE, dan Baznas. Tetapi, juga menggali sumber Bansos yang berasal dari UPZ (Unit Pengumpul Zakat) dan CSR (Corporated Social Responsibility) dari Bumdes.

Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda

"Jadi bayangkan desa punya UPZ, kemudian punya Bumdes yang sebagian keuntungannya itu dicatatkan sebagai CSR dan digunakan untuk penanganan Covid-19," ujarnya.

Menurutnya, Kabupaten Trenggalek dalam upaya penanganan Covid-19 telah mengikuti arahan dan petunjuk dari Presiden Jokowi. Arahan tersebut seperti halnya soal transparansi, adanya layanan pengaduan hingga ke tingkat desa, serta arahan daya kreativitas dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa untuk mencari sumber pendanaan lain.

Sumber pendanaan lain tersebut nantinya bisa digunakan untuk membantu warga miskin yang tinggal di desa tersebut, namun tidak memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau KTP dan belum ter-cover oleh Bansos pusat, provinsi, maupun kabupaten.

Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar

"Saya mengapresiasi atas upaya dan pola kerja yang telah dilakukan oleh Kades Sukowetan dalam penanganan Covid-19 saat ini. Ini hendaknya bisa dicontoh juga oleh desa-desa yang lain. Jadi ada innovative financing atau pembiayaan inovatif untuk penanganan Covid-19 saat ini," pungkasnya. (man/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO