Warga Penerima BLT DD Covid-19 di Gresik Harus Rela Menanti Pencairan

Warga Penerima BLT DD Covid-19 di Gresik Harus Rela Menanti Pencairan Camat Tambak Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Agung Endro DS saat menyerahkan BLT DD secara simbolis kepada warga. (foto: ist).

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Masyarakat di 330 desa se-Kabupaten Gresik yang berhak menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dampak Covid-19, harus ekstra bersabar. Sebab, untuk bisa menerima bantuan tersebut, mereka harus rela menunggu berminggu-minggu hingga mungkin berbulan-bulan karena harus menunggu giliran pencairan.

Camat Tambak Pulau Kabupaten Gresik, Agung Endro DS mengungkapkan, penerimaan BLT DD memang tidak bisa dilakukan serentak, meski desa tersebut sudah mengajukan pencairan ke Bank Jatim yang ditunjuk.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

"Setelah saya cek ke petugas Bank Jatim, ternyata harus tunggu giliran. Mungkin karena keterbatasan petugas," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (12/5/2020).

Menurutnya, pencairan BLT DD yang dilakukan oleh Bank Jatim tidak sesuai dengan target. Sebab, sebelumnya pencairan dijanjikan maksimal 3 hari setelah data penerima dimasukkan ke Bank Jatim untuk di-inject menggunakan metode virtual account. Namun, pencairan dengan sistem itu tak terwujud tepat waktu.

"Jadi, memang tak sesuai target. Di Kecamatan Tambak sendiri, BLT DD baru cair setelah seminggu lebih setelah pengajuan data warga penerima ke bank," jelasnya.

Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024

Terhitung, mulai Senin-Selasa (11-12/5/2020), baru ada dua desa atau sehari masing-masing satu desa yang melakukan pencairan. "Hingga Senin (11/5/2020), dari 2.025 penerima BLT DD yang kami ajukan dari 13 desa, baru 51 KK yang cair, jauh dari target. Semoga BLT DD semua KK yang berhak di 13 desa se-Kecamatan Tambak, segera cepat cair. Biar warga saya yang terdampak Covid-19 tak menunggu penantian panjang," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim mengatakan, untuk bisa mencairkan BLT DD memang tergantung dari pengajuan dan kesiapan petugas Bank Jatim yang ditunjuk. "Ya, memang kami akui banyak desa dan warga penerima BLT DD yang bertanya karena lamanya pencairan, kami jelaskan memang prosesnya bergantian," katanya.

Dia menjelaskan alur proses pencairan BLT DD hingga sampai ke masing-masing penerima. Yakni, desa harus mengajukan data nama-nama warganya ke bank. Di Kabupaten Gresik, bank yang ditunjuk adalah Bank Jatim. 

Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 yang diubah menjadi Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020, BLT DD bisa diberikan tunai dan nontunai (pangan). Lantas, Gubernur Jatim melalui Pergubnya memililih tunai. Kemudian hal itu ditindaklanjuti oleh Pemkab Gresik dengan Perbubnya yang juga melakukan pemberian BLT DD secara tunai.

"Kenapa harus lewat bank dan tidak desa saja yang langsung membagikan, salah satu pertimbangannya adalah biar tertib administrasi dan menghindari hal yang tak diinginkan," pungkasnya. (hud/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO