KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Hari pertama sosialisasi PSBB Malang Raya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Pangdivif II Kostrad, serta Kasko Armada II turun langsung meninjau kesiapan pelaksanaan PSBB di Malang Raya di pasar tradisional di Kota Malang.
Peninjauan ini terkait dengan pelaksanaan format ganjil genap di pasar tradisional yang dirasa Gubernur Khofifah menjadi penting untuk tetap menjaga roda perekonomian, sekaligus menjaga kesehatan penjual dan pembeli.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
"Jangan sampai pasarnya tutup. Proses jual beli perdagangan tetap jalan, tetapi menjaga kesehatan juga harus dilakukan," ungkap Gubernur Khofifah seusai berkeliling meninjau Pasar Klojen, Kota Malang, Kamis (14/5/2020) pagi.
Format ganjil genap seperti di Pasar Klojen, diharapkan Gubernur Jatim ini agar bisa diikuti pasar-pasar lainnya. Hari ini ada empat pasar, besok menurut Wali Kota Malang akan dikembangkan di 26 pasar lain yang akan menerapkan format ganjil genap, dan akan dimulai besok (Jumat, 15 Mei 2020).
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
"Besok, kata Pak Wali, 26 pasar di Kota Malang akan menggunakan ganjil genap semua. Semoga efektif untuk menjaga perekonomian masyarakat, tetapi kesehatan tetap terlindungi," tutur Khofifah.
Pelaksanaan format ganjil genap sendiri, dilakukan dengan sistem penomoran di setiap stan penjual sebagai acuan jadwal berjualan. Pada hari pertama sosialisasi PSBB ini, jadwal penjual bernomor stan ganjil yang mendapat giliran berjualan. Sementara stan dengan nomor genap, bisa berjualan keesokan hari.
"Masing-masing penjual sudah tahu, bahwa hari ini yang ganjil yang berjualan. Besok yang genap yang berjualan," imbuhnya.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Adapun dengan format seperti ini, sudah terlihat beberapa stan kosong tanpa penjual maupun barang dagangannya, sehingga format physical distancing pun bisa tetap terjaga.
Protokol kesehatan lainnya juga terlihat di setiap penjuru pasar, penempatan hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh juga terlihat di pintu masuk pasar. Hal tersebut, tak lain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pada penjual dan pembeli yang tengah berbelanja.
Baca Juga: Pemprov Jatim Borong 4 Penghargaan di APBD Award 2024
"Jadi physical distancing berseiring dengan proses perekonomian, agar roda ekonomi tetap bergulir," ujar Gubernur Jatim yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI itu.
Didampingi Wali Kota Malang, Sutiaji, Gubernur Khofifah juga menyampaikan harapan besar agar format ganjil genap juga bisa diterapkan di wilayah selain Malang Raya.
"Format ini tidak hanya untuk yang sedang PSBB, saya rasa se-Jawa Timur dan daerah-daerah lain juga bisa dijadikan role model," tutup Khofifah.
Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News