SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wajah mirip Sugik Nur Raharja me-misuhi pemerintah sedang viral di media sosial. Kali ini gara-gara ada jamaah salat Jumat diminta memeriksakan darah ketika mau masuk masjid.
“Jadi sekarang kalau salat jumat itu dites dulu darahnya, ya. Sama siapa? Sama rezim dobol, mbokne ancuk,” kata pria itu dengan muka penuh emosional. Pisuhan pria itu terekam dalam rekaman video berdurasi 2:41 menit.
Baca Juga: Apakah Daun Pepaya Baik untuk Kesehatan Kulit? Simak Penjelasannya
Bagaimana hukumnya misuh dalam pandangan Islam? Terutama memisuhi pemerintahan yang sah? Inilah penjelasan ulama ahli hukum fiqh kepada BANGSAONLINE.com.
“Apapun alasannya, misuhi Negara tidak boleh,” kata KH Afifuddin Muhajir kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (16/5/2020).
Baca Juga: Benarkah Ubi Jalar Bagus untuk Gula Darah Tubuh? Ini Penjelasannya
(Penampakan seorang pengendara sepeda motor bermasker dan berselendang sajadah mau masuk gerbang masjid, tapi kemudian putar balik setelah petugas berseragam polisi minta agar dia melakukan tes darah sebelum masuk masjid. foto: WhatsApp)
Penulis kitab Fathu al-Mujib al-Qorib itu lalu menukil Hadits Rasulullah SAW yaitu: Afdlalul jihad kalimatu haqqin inda sulthonin jair. “Jihad paling afdhal (utama) adalah menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa yang dzalim,” kata Kiai Afifuddin Muhajir mengartikan Hadist tersebut.
Tapi Kiai Afifuddin Muhajir mengingatkan bahwa penguasa itu harus didatangi ke dekatnya. Diajak dialog dengan bijak. Bukan misuh atau maki-maki di jalanan.
Baca Juga: Resep Kue Apem Kelapa Muda Gurih dan Lembut
“Ingat, di hadapan, bukan di jalan. Seperti yang dilakukan KHR As’ad menghadap Pak Harto sendirian menyampaikan uneg-uneg tentang Pancasila P4,” tambah Kiai Afifuddin Muhajir yang wakil pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Syafiiah Sukorejo Situbondo Jawa Timur. Yang dimaksud KHR As'ad adalah KHR As’ad Syamsul Arifin, ulama kharismatik yang dulu pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Syafiiah Sukorejo Situbondo.
Dalam video yang beredar, awalnya muncul tayangan seorang pengendara sepeda motor bermasker yang mau masuk masjid untuk salat Jumat. Pengendara motor yang menyelendangkan sajadah di pundak kiri itu dicegat petugas ketika mau masuk gerbang masjid. Petugas berpakaian polisi itu minta agar pengendara sepeda motor bersedia dites darahnya di tempat yang sudah disiapkan oleh pihak masjid.
“Setelah diambil darah bapak ambil wudlu’,” kata petugas sembari menunjukkan tempat tes darah yang sudah disiapkan pihak masjid. “Kalau bapak tidak bersedia, silakan salat di rumah,” kata polisi itu mengingatkan.
Baca Juga: 5 Manfaat Labu Kuning untuk Mengobati Penyakit
Pengendara sepeda motor itu tampak enggan dites darahnya. Ia pilih putar balik. Tak jadi masuk masjid. Begitu juga dua pengendara sepeda motor di belakangnya. Ikut berbalik arah.
Usai tayangan itu wajah mirip Sugik Nur muncul dalam video itu. Ia memegang mik dan laptop. Ia memaki-maki pemerintah. Mulai dari satpol PP, polisi, menteri hingga presiden dimaki.
“Kenapa, kalau mall kamu gak berani nutup. Kenapa? Kenapa? Karena orang cina? Kamu kalau sama cukong tunduk kamu ya. Kalau rakyat sendiri…. pedagang kecil dioprak-oprak. Mall kuthuk raimu,” kata wajah mirip Sugik Nur itu terus memaki.
Baca Juga: Kemenkes RI akan Sediakan Layanan Skrining Kanker Payudara secara Gratis
Dalam video itu pria tersebut juga mempertanyakan, kenapa hanya orang masuk masjid yang harus dites darahnya. Kenapa orang masuk gereja, vihara, dan mall, tidak dites.
Dalam video itu juga ditayangkan keramaian mobil di pusat perbelanjaan atau mall.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 1 November 2024
Sugik Nur terkenal sebagai penceramah yang sering misuh atau memaki-maki dengan kata kasar. Ia bahkan pernah berurusan dengan hukum karena kata-katanya yang menyinggung perasaan pihak lain, termasuk NU. Sugik Nur juga pernah sumpah mubahalah mengutuk dugaan kecurangan pilpres. Rekaman video itu sempat viral. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News