SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berupaya agar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sidoarjo efektif. Ia bersama Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin dan Forkopimda Sidoarjo melakukan rapat koordinasi di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, jelang tengah malam, Sabtu (16/5) .
Dalam rapat tersebut, Gubernur Khofifah meminta kepada Kabupaten Sidoarjo melakukan langkah lebih signifikan, baik percepatan testing, tracing, maupun penguatan layanan kuratifnya. Juga langkah pencegahan dengan mensinergikan posko Covid-19 di Sidoarjo dengan Kampung Tangguh seperti yang ada di Malang.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Kampung tangguh merupakan bentuk kesiapsiagaan dan kemandirian menghadapi persoalan pandemi Covid-19 ini yang dipandu oleh Universitas Brawijaya sehingga pendekatan layanannya lebih komprehensif.
"Kampung Tangguh ini, juga menginisiasi warga kampungnya dengan gerakan tangguh bencana, termasuk bencana nonalam seperti pandemi Covid-19 dengan manual yang disiapkan secara virtual," katanya.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Kampung Tangguh tersebut, lanjut Khofifah, memberdayakan RT/RW terlibat secara aktif dalam deteksi dini maupun kemandirian mengedukasi warga menghadapi bencana non alam maupun alam yang terjadi.
"Sisa waktu PSBB tahap kedua ini, kami ingin Sidoarjo makin masif melakukan rapid test, progresif melakukan tracing, serta penguatan layanan kuratif. Sidoarjo juga bisa mensinergikan dengan format Kampung Tangguh yang ada di Malang yang terbukti memiliki kesiapsiagaan yang sangat baik, terutama dalam menghadapi pademi Covid-19," ungkapnya.
Dijelaskannya, contoh Kampung Tangguh yang ada di kampung Cempluk kecamatan Dau Kabupaten Malang tersebut di setiap RT/RW dilengkapi dengan CCTV, sehingga warga bisa memantau aktifitas yang ada di dalam kempung tangguh tersebut. Selain itu, terdapat pojok curhat yang dilakukan secara virtual sehingga memudahkan para psikolog untuk langsung merespon setiap keluhan warganya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Khofifah menjelaskan, Sidoarjo juga bisa mereplikasi Lumbung Pangan yang ada di dalam Kampung Tangguh tersebut. Keberadaan Lumbung Pangan diwujudkan lewat kemandirian pangan di tingkat RW yang digerakkan oleh relawan, dan warga setempat. "Lumbung pangan tersebut menyediakan sembako mulai beras, minyak goreng hingga gula. Stok lumbung pangan sebagai kesiap siagaan pangan disiapkan gratis untuk warga terdampak di RW terkait," terangnya.
Orang nomer satu di jajaran Pemprov Jatim tersebut berharap, agar seluruh stakeholder di Sidoarjo melakukan langkah-langkah yang lebih detail dan terukur agar penyebaran Covid-19 bisa di turunkan dan dihentikan secara signifikan. "Jadi titik klaster mana saja di Sidoarjo harus dilakukan tracing lebih luas, detail, dan mendalam, serta layanan yang lebih masif lagi," jelasnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Pihaknya meyakini, apabila semakin cepat suatu daerah dilakukan tes maupun tracing dan cepat di-treatment, pasien akan cepat sembuh. Oleh karenanya, peta titik klaster yang ada di Sidoarjo perlu dicek bersama sekaligus penyiapan format yang memungkinkan mengawinkan antara posko Covid yang ada di desa milik Sidoarjo dengan kampung tangguh versi Malang.
"Nantinya kampung tangguh di Surabaya akan diinisiasi oleh tim asistensi dari Kodam V Brawijaya yang dikomandani oleh para kolonel kolonel. Sedangkan, jajaran dari Polda akan menyiapkan tim pengampu yang akan dikomandani langsung oleh Wakapolda Jatim. Mudah mudahan selesai proses di Surabaya akan bisa di replicate oleh daerah lain seperti Sidoarjo," tegas mantan menteri sosial tersebut.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin merespons baik. Ia mengatakan, Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini secara masif. Bahkan, jajaran kepolisian, TNI, dan aparat desa melakukan operasi besar besaran pada jam PSBB. Begitu juga dengan sanksi sosial bagi pelanggar juga akan diberlakukan pada esok hari (17/5).
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Pihaknya menegaskan, bahwa pandemi Covid-19 ini penyebarannya bisa dihentikan jika mampu menjaga pertahanan yang ada di desa. Bahkan, pihaknya telah mempersiapkan form keterangan bagi masyarakat yang akan melakukan kegiatan darurat diluar rumah. "Kami yakin, jika ketika kita bisa menjaga desa maka penyebaran Covid-19 tidak akan meluas," katanya.
Turut mendampingi kunjungan kerja Gubernur Khofifah antara lain Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi, Ketua Gugus Tracing Covid-19 dr. Kohar Hari Santosa dan Kadis PMD Yasin (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News