Tak Seperti yang Diberitakan, KPM Tuban Akui Beras BPNT Layak Konsumsi dan Bisa Dibuat Aneka Jajanan

Tak Seperti yang Diberitakan, KPM Tuban Akui Beras BPNT Layak Konsumsi dan Bisa Dibuat Aneka Jajanan Kualitas beras yang diterima keluarga Wasirun.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Beredarnya beras program Bantuan Pangan Non Tunai () tak layak konsumsi yang dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tak sepenuhnya benar. Hal ini seperti diungkapkan keluarga Wasirun (90) warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Menurut keluarga Wasirun, beras yang selama ini diterima sudah layak konsumsi, meski proses masaknya harus dengan cara khusus. Bahkan, beras yang diterima setiap bulan pun bisa dibuat aneka jajanan yang kemudian dijual ke warung-warung. Sehingga, bisa menambah nilai ekonomi untuk keluarga.

Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi

"Berasnya kalau dimasak ya kudu dibersihkan dulu dan dikasih air banyak. Alhamdulillah, selama ini selalu mendapatkan beras yang baik. Bahkan, pas pertama dapat beras itu kualitasnya kayak raja lele," ujar Rus (43), menantu Wasirun saat ditemui di rumahnya, Senin (18/5).

Ia mengaku, selama ini orang tuanya tersebut mendapatkan Rp 15 kilogram, ayam 1/2 kilogram, tempe 1 batang, tahu 1 bungkus, dan telor 1 kilogram. Rus mengatakan sangat terbantu dengan adanya bantuan itu. Apalagi, suaminya hanya bekerja serabutan.

Di samping itu, pelayanan di agen BNI saat pengambilan juga bagus, karena dibantu oleh perangkat desa setempat.

Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo

"Ya alhamdulillah ada bantuan itu, jadi bisa dimakan dan juga bisa dibuat aneka jajanan yang menambah ekonomi keluarga," ujar Rus.

Keluarga Wasirun pun berharap, pemerintah selalu memberikan bantuan beras yang terbaik. Sebab, bantuan beras itu selalu dikonsumsi sendiri. "Kalau dapat beras ya tak suruh masakkan menantuku nak," ujar Wasirun sembari terbata-bata. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO