SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag betul-betul peduli terhadap lenyapnya Covid-19 dari bumi Indonesia, terutama Jawa Timur. Karena itu, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu kini fokus bermunajat untuk Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
“Kita salat malam dan istighatsah serta berdoa untuk hajat-hajat kita, terutama untuk hilangnya Corona dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat memberi taushiyah salat malam dan istighatsah bersama sejumlah kiai dari kawasan Surabaya Raya, Senin (1/6/2020) malam.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Kenapa fokus untuk Surabaya Raya? “Karena 70 persen corona paling banyak di Surabaya dan Sidoarjo. Tingkat penyebaran corona di Surabaya paling tinggi,” kata ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Menurut dia, jika Covid-19 di Surabaya dan Sidoarjo bisa ditekan, maka Jawa Timur sudah bisa memasuki tatanan hidup baru. “Kita bisa memasuki new normal life,” kata Kiai Asep yang pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadan lalu membagikan 300 ton beras dan 40.000 sarung serta uang Rp 50 ribu per orang bagi relawan penanganan Covid-19 dan warga terdampak secara sosial ekonomi virus corona.
Karena itu Kiai Asep minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin, dan Bupati Gresik Sambari Halim sabar dan banyak membaca istighfar.
Baca Juga: Hadiri Moonzaya Bersholawat, Risma Bercerita soal Penutupan Dolly
“Mohon maaf. Membaca istighfar bukan berarti banyak dosa. Tapi menurut hadits, barangsiapa yang membaca istighfar, maka kesusahan dan kegundahan yang selama ini menimpa akan berubah jadi bahagia. Kesulitannya akan diberi jalan keluar. Kemudian Allah akan memberi rezeki,” tegas Kiai Asep.
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim saat menyerahkan sarung secara simbolis kepada Habib Hasan Mulachela di kediaman Habib Hasan Mulachela di Solo Jawa Tengah, Ahad (19/4/2020). foto: MMA/ bangsaonline.com)
Baca Juga: Setelah Cagub Risma, Giliran Cabup Dhito Silaturahmi ke PD Muhammadiyah Kediri
Ia juga berharap kepala daerah tak ribut dalam menangani Covid-19. “Tak usah rame. Kita harus bisa menahan diri,” pinta Kiai Asep yang sempat menawari Risma untuk urunan atau patungan membeli mobil mesin laboratorium khusus polymerase chain reaction (PCR) yang sempat diributkan tempo hari.
Ia minta masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik memperbanyak baca lalailahaillallah dan banyak baca lahaula wala quwwata illa billah. “Tapi khusus kepala daerahnya baca istighfar 1.000 kali setiap hari karena mereka penanggungjawab,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG
Kiai Asep menjelaskan, munajat khusus untuk Surabaya Raya ini akan dilakukan hingga tanggal 8 Juni. “Jadi kurang tujuh kali. Sekarang salat malam yang ke-3. Kita akan terus salat malam setiap hari setiap abis salat isya’ sampai PSBB tahap III selesai. Kalau ini sudah selesai kita akan memasuki new normal life,” kata Kiai Asep yang optimistis bahwa curva Covid-19 akan segera melandai.
Kiai Asep memang menggelar dua munajat. Selain Munajat Khusus Surabaya Raya, Kiai Asep juga menggelar Munajat tiap Kamis malam Jumat untuk melenyapkan Covid-19 dari seluruh Indonesia dan semua negara, khususnya Jawa Timur. Munajat tiap Kami malam Jumat itu sudah berlangsung delapan kali dan akan diakhiri pada Kamis mendatang.
“Kita akan mengakhiri dengan angka ganjil, yaitu sembilan,” kata Kiai Asep. Munajat yang digelar seminggu sekali ini diikuti para kiai dari berbagai daerah Jawa Timur. Munajat ini digelar sejak Nisfu Sya’ban hingga Kamis mendatang.
Baca Juga: Tri Rismaharini Sapa Pekerja Pabrik Rokok dan Kampung di Malang
Jadi untuk munajat mingguan itu skala kiai yang diundang lebih luas. Yaitu seluruh Jawa Timur. “Sedang salat malam untuk Surabaya, Sidoarjo dan Gresik ini kita hanya mengundang para kiai dari kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik,” ungkap Kiai Asep.
Meski demikian, tadi malam munajat ke-3 itu sempat dihadiri Habib Hasan Mulachela dari Solo Jawa Tengah. Habib Hasan yang tempo hari viral karena bagi-bagi sembako dan uang di kawasan Solo itu bersahabat dekat dengan Kiai Asep.
Dalam catatan BANGSAONLINE.com, beberapa kali Habib Hasan silaturahim kepada Kiai Asep. Begitu juga sebaliknya. Bahkan Kiai Asep pernah bersama BANGSAONLINE.com datang ke Solo mengantarkan puluhan kodi sarung kepada Habib Hasan untuk dibagi-bagikan kepada para marbot dan guru ngaji di Solo.
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Yang menarik, tadi malam Kiai Asep sempat menasehati masyarakat agar menjaga kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat. “Tidak perlu yang enak-enak dan mahal. Makan kecambah dan telur (rebus). Minum wedang jahe panas,” kata Kiai Asep.
Tapi selain menjaga kekebalan tubuh juga juga menjaga iman. Yaitu taqarrub ilallah dengan banyak baca lalailahaillallah dan banyak baca lahaula wala quwwata illa billah. “Jadi jaga imunitas dan imanitas,” pinta Kiai Asep.
Acara salat malam dan istighatsah yang berlangsung di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu diakhiri doa bersama yang dipimpin para kiai. Antara lain: KH Ahyar, KH Muhammad Roziqi, KH Fathurrohman, KH Alwi dan para kiai lain dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan dipungkasi Kiai Asep sendiri. (MMA)
Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News