11 Kiai Pimpin Doa Covid-19, Kiai Asep: Islam itu Bersih

11 Kiai Pimpin Doa Covid-19, Kiai Asep: Islam itu Bersih Suasana salat malam, istighatsah, dan doa bersama para kiai yang dipimpin Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Selasa (2/6/2020) malam. foto: MMA/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Munajat untuk ikhtiar melenyapkan virus corona terus dilakukan oleh para kiai yang dipelopori Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. Kali ini puluhan kiai itu menggelar munajat malam keempat di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Selasa (2/6/2020) malam.

Selain Kiai Asep, tampak hadir Prof. Dr. KH. Ridwan Nasir (Ketua Yayasan Khadijah Surabaya), KH. Muhamad Roziqi (Ketua Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur), Dr. KH. M. Sujak (Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya), Syaikh Barkawi (guru tugas dari Universitas Al-Azhar Mesir), KH. Munif (MUI Kota Surabaya), dan para kiai lain dari kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Sebanyak 11 kiai kemudian memimpin doa secara bergantian pada penghujung acara.

Munajat berupa salat hajat, istighatsah dan doa bersama itu dikhususkan untuk Surabaya Raya yang kini sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III.

“Kita doakan wali kota Surabaya dan wakilnya, wakil bupati Sidoarjo, bupati Gresik dan wakilnya. Semoga mereka bisa mengatasi dan menyelesaikan . Kita juga berdoa untuk gubernur dan wakil gubernur serta presiden dan wakil presiden,” kata Kiai Asep saat memberikan taushiyah.

Kiai Asep berharap, jika PSBB sudah selesai, Jawa Timur  bisa segera memasuki new normal. Karena itu ia minta agar kita makin memperketat diri sesuai protokol kesehatan. Yaitu pakai masker, sering cuci tangan, menjaga jarak, dan mengonsumsi makanan yang memperkuat imunitas. 

Kiai Asep bahkan menyebut protokol Islam yang sangat menekankan kebersihan. “Islam itu bersih. Maka bersihkanlah kalian. Orang yang tak bersih tak akan masuk surga,” kata Kiai Asep mengutip hadits. “Tentu juga harus bersih hatinya,” tambahnya.

Menurut Kiai Asep, bersih hati itu penting, terutama bagi para pejabat yang menangani , agar virus corona itu tidak dijadikan komoditas. “Jangan ada yang menari-menari di atas bangkai orang lain,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu.

Kiai Asep juga sempat mengkritisi pelaksanaan PSBB yang dianggap kurang efektif dan kurang pas, terutama di gang-gang di Surabaya. Menurut dia, jam 11 malam gang-gang ditutup. Tapi beberapa gang yang ditutup itu malah dijadikan tempat bergerombol. "Saya lihat sendiri," kata Kiai Asep. Bahkan, kata Kiai Asep, mereka malah lesehan dan cangkruk di jalan-jalan yang ditutup itu. Karena itu ia minta agar praktik PSBB seperti itu dibenahi.      

Kiai Asep bersama para kiai juga mendokan para tenaga medis yang telah berjuang di garda paling depan dalam penanganan . “Kita doakan para tenaga medis. Semoga mereka dan kita semua selalu diberi kesehatan,” kata Kiai Asep saat memimpin doa.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu juga berharap masyarakat sabar. Ia minta masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik memperbanyak baca lalailahaillallah dan lahaula wala quwwata illa billah. Sedang khusus kepala daerah baca istighfar 1.000 kali setiap hari karena mereka penanggungjawab.

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO