KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengecek kesiapan terkait penerapan New Normal, pada Kamis (4/6/2020). Masjid Al-Khalid yang terletak di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kota Kediri menjadi tempat ibadah yang paling awal dicek kesiapannya.
Mengenakan peci, kemeja putih lengan panjang, dan juga masker, Wali Kota Kediri berjalan menuju ke dalam masjid. Sebelum masuk ke dalam masjid, terlebih dahulu ia mencuci tangan menggunakan sabun, serta dicek suhu tubuh oleh Anggota Takmir Masjid Al-Khalid. Di dalam masjid, Wali Kota Kediri langsung meninjau jarak antarjemaah yang telah diatur, lalu juga jarak pada tempat wudu.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Wali kota yang akrab disapa Mas Abu ini menyampaikan, hal ini untuk melihat kesiapan masjid di fase New Normal.
“Alhamdulillah pada hari ini saya bisa ke Masjid Al-Khalid ditemani Gus Ab, seluruh takmir, dan juga Pak Ardi dari Kesra, untuk mempersiapkan masjid-masjid karena kita tahu bersama masyarakat, kita juga ingin sekali ke masjid. Untuk beribadah dan berdoa dengan kapasitas yang tidak penuh, jadi 50 persennya seperti sekarang ini, dikasih batas-batas mana yang tidak boleh ditempati. Ini edukasi atau pembelajaran untuk masjid-masjid lain,” ujar Mas Abu.
Mas Abu menjelaskan, untuk saat ini masjid yang berada di jalan besar belum diperbolehkan untuk buka. Ini untuk memudahkan takmir mendeteksi yang ikut salat berjemaah sebelum membuka masjid.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
“Untuk masjid yang ada di perlintasan jalan belum diperbolehkan. Nanti tetap ya, kita ngurus izinnya ke gugus tugas. Jadi seperti di Al-Khalid ini boleh, karena kita tahu bersama yang salat di sini adalah warga-warga sekitar sini. Jadi semua bisa mendeteksi. Sembari membuka masjid, juga mengetati dengan protokol kesehatan. Jangan lupa kalau ke masjid wajib bermasker, wudu di rumah, bawa sajadah sendiri dari rumah, dan jaga jarak. Kita harus saling mengingatkan. Kalau penuh langsung ditutup,” jelasnya.
Terakhir, Mas Abu meminta agar warga yang akan salat berjemaah untuk wudu di rumah saja. Setelah salat, juga segera kembali ke rumah.
“Jangan dahulu salaman dan sementara jangan ada salat Jumat dahulu. Karena sekarang banyak orang yang mencari masjid yang ada salat Jumat. Nanti kita susah mendeteksinya. Ini nanti bukan berarti kita membolehkan. Tetap ada izinnya ke gugus tugas dan nanti akan diberi izin. Kita juga akan cek masjidnya bagaimana, karena sekarang kita memasuki fase beradaptasi,” pungkasnya.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri, Abu Bakar Abdul Jalil meminta agar takmir-takmir menaati semua arahan yang telah diberikan oleh Wali Kota Kediri.
“Alhamdulillah, pada hari ini Pak Wali Kota telah memberikan arahan pada kita semua tentang pelaksanaan ibadah di masjid. Oleh karenanya, apa yang tadi diarahkan oleh Pak Wali Kota yang ketepatan di Masjid Al-Khalid ini ditaati. Pada umumnya, pada takmir-takmir masjid di Kota Kediri, sehingga dengan doa, mudah-mudahan Covid-19 segera terselesaikan,” ujar Gus Ab. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News