KEDIRI, BANGSAONLINE.com - PSSI baru saja membuat panduan pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19 dalam penyelenggaraan lanjutan Liga 1.
Panduan tersebut dijadikan dasar klub saat menjalani pertandingan di kompetisi. Mengenai regulasi tersebut, Persik Kediri akan mengikuti prosedur tetap (protap) yang diberikan.
Baca Juga: Arema FC Vs Persija di Stadion Soepriadi Kota Blitar: Macan Kemayoran Tekuk Singo Edan 2-1
Presiden Klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih mengatakan, sebagai klub profesional, pihaknya akan mengikuti seluruh regulasi federasi. Apalagi hal ini menyangkut protokol kesehatan di masa pandemi.
“Walaupun Persik ini klub sepak bola di bawah PT (perseroan terbatas) swasta, tapi sepak bola Indonesia wajib mengikuti aturan PSSI,” kata Hakim, Minggu (7/6).
Dia mengungkapkan, protokol yang disampaikan PSSI sudah sesuai dengan keinginan klub. Persik akan berusaha menyesuaikan dan mengikuti arahan dari PSSI. "Memang hal ini membutuhkan waktu dan kebiasaan baru. Tapi, kami akan menyiapkan dan semoga bisa menyesuaikan," ungkapnya.
Baca Juga: Dua Kali Berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar, Arema FC Belum Raih Kemenangan
Menurutnya, manajemen tidak ingin kelanjutan kompetisi justru membawa malapetaka bagi klub. Karenanya, PSSI juga perlu mempertimbangkan langkah pengamanan untuk supporter. Sebab, meskipun liga nanti diputuskan tanpa penonton, federasi harus mengantisipasi kerumunan suporter di sekitar stadion.
“Perlu disiapkan juga bagaimana langkah-langkah agar supporter tidak memasuki area pertandingan,” ujarnya.
Seperti pernah disampaikan, kata Hakim, protokol kesehatan harus diterapkan dengan disiplin. Tidak hanya klub yang menjalankan, tapi semua stakeholder yang terlibat di dalamnya. “Panduan menjadi tidak penting ketika elemen lain tidak kompak menerapkannya,” katanya.
Baca Juga: Laga Kandang Kedua Arema FC di Stadion Soepriadi Dijaga 671 Personel Gabungan
Untuk itu, dia menyarankan, PSSI perlu memberikan sosialiasi kepada klub dan semua stakeholder. Seperti media peliput, pihak keamanan, dan kelompok suporter. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News