Kiai Asep Tolak Bantuan Presiden Jokowi Bangun Asrama Santri, Kenapa?

Kiai Asep Tolak Bantuan Presiden Jokowi Bangun Asrama Santri, Kenapa? Presiden RI Joko Widodo saat silaturahim ke kediaman Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Kamis (6/9/2018). foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag mengaku ditawari bantuan oleh Presiden Joko Widodo (). Namun pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu menolak. Kenapa?

“Pak nawari saya bantuan, terutama untuk membangun gedung asrama santri. Tapi saya bilang, maaf pak presiden, saya tidak bisa menerima. Saat itu Pak didampingi Pak Pratikno,“ kata Kiai Asep dalam acara Munajat Covid-19 untuk Surabaya Raya yang meliputi Sidoarjo dan Gresik di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Senin (8/6/2020) malam.

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

Meski Kiai Asep tak pernah berhenti membangun gedung untuk sarana pendidikan di lingkungan pondok yang diasuhnya, tapi kiai yang memiliki 10.000 santri itu memang selalu menolak bantuan dari siapa pun, termasuk pemerintah.

“Sebenarnya saya tidak menolak, tapi masih banyak pondok kecil yang membutuhkan bantuan. Kan tidak adil kalau saya yang sudah cukup masih menerima bantuan, sementara banyak lain yang membutuhkan,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

(Presiden hadir saat Kiai Asep dikukuhkan sebagai guru besar oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (29/2/2020). foto: Antara)

Selain itu, kata Kiai Asep, istrinya, Nyai Hj Alif Fadlilah juga selalu menolak, jika ada orang mau membantu pondok yang dipimpinnya, termasuk pemerintah. “Istri saya orang paling depan menolak. Istri saya bilang, butuh uang ya mas. Kalau tak punya uang saya kasih,” tutur Kiai Asep sembari tertawa.

Menurut Kiai Asep, istrinya memang memiliki uang banyak. Bahkan dalam satu bulan penghasilan istrinya bisa mencapai miliaran. “Istri saya mengola empat kantin,” katanya.

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Karena itu, saat Kiai Asep membagi-bagikan 300 ton beras dan 40.000 sarung serta uang Rp 50 ribu per orang terhadap para relawan Covid-19 dan warga terdampak secara sosial ekonomi virus corona, istrinya juga tak mau kalah. Nyai Alif Fadlilah ikut bagi-bagi uang dan jarit (sarung perempuan) serta kurma terhadap para janda di lingkungan pondok Amanatul Ummah di Siwalankerto Utara Surabaya.

“Tiap orang Rp 250 ribu,” kata Nyali Alif Fadlilah kepada BANGSAONLINE.com. Bagi-bagi uang itu, menurut Nyai Alif Fadlilah, sudah biasa dilakukan tiap tahun, menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Kiai Asep mengaku berterima kasih kepada Presiden telah ditawari bantuan. Tapi ia memang tak mau menerima. “Saya minta dipertemukan dengan Pak saja karena dulu saat kampanye pilpres, saya sering bertemu. Tapi sekarang sulit bertemu,” kata Kiai Asep.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

( bersama Kiai Asep Saifuddin Chalim saat acara deklarasi JKSN di kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur) 

Saat itu Presiden minta agar Pratikno yang menjabat Menteri Sekretaris Negara memfasilitasi pertemuan Kiai Asep dengan Menteri BUMN Erick Tohir. Tapi hingga sekarang belum ada realisasi. “Saat Pak datang pada acara pengukuhan saya sebagai guru besar di UINSA, Pak tanya, apa Pak Kiai sudah bertemu dengan Pak Erick Tohir, saya jawab belum,” kata Kiai Asep.

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

Ternyata hingga sekarang belum bertemu juga. Dalam catatan BANGSAONLINE.com, pernah datang ke Institut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto saat deklarasi dukungan Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) mendukung capres-cawapres -Kiai Ma’ruf Amin. Saat itu Kiai Asep mendatangkan para kiai dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam JKSN. Semua biaya juga ditanggung Kiai Asep. 

Setelah acara di Kampus Institut KH Abdul Chalim itu, Kiai Asep beberapa kali bertemu dan satu panggung dengan dalam acara kampanye -Maruf, diantaranya di Jember Jawa Timur. Kemudian Kiai Asep kembali satu panggung bersama saat kampanye -Ma'ruf di Semarang. (MMA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO