Pilbup Gresik 2020: Hasil Survei Jadi Parameter Penting untuk Berikan Rekom kepada Bakal Calon

Pilbup Gresik 2020: Hasil Survei Jadi Parameter Penting untuk Berikan Rekom kepada Bakal Calon Ilustrasi.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah partai politik (parpol) di Kabupaten Gresik tak bisa menafikan hasil survei elektabilitas dan popularitas para bakal calon yang running pada .

Hal ini dikatakan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Gresik, Imron Rosyadi, saat dikonfirmasi terkait progres rekom dari DPP. Ia menjelaskan, bahwa parpol akan menjadikan hasil survei sebagai salah satu pertimbangan utama, sebelum menambatkan dukungan terhadap calon yang akan diusung.

Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus

PKB sendiri, kata Imron, juga melakukan survei untuk menentukan calon yang akan diusung dan diperjuangkan di .

Saat ini, di Kota Pudak ada 2 figur yang santer akan running sebagai bakal calon bupati (bacabup) Gresik. Kaduanya adalah kader PKB, yakni Ketua DPC PKB sekaligus Wakil Bupati Moh. Qosim, dan Ketua DPRD Fandi Akhmad Yani. 

Baik Qosim maupun Yani, sama-sama menunggu turunnya rekom dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik (Parpol).

Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar

"PKB sesuai schedule akan mengumumkan hasil survei internal sebelum menentukan langkah lanjutan dalam mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Kita bakal merilis hasil survei internal calon pada Bulan Juli, sebagai salah satu pijakan untuk menentukan figur yang akan diusung," ujar Imron kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (21/6).

Hal yang sama disampaikan Ketua DPD Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim. Menurut Anha -sapaan karib Ahmad Nurhamim- hasil survei calon merupakan salah satu variabel partai sebagai rujukan untuk mengusung calon atau mendukung calon yang bakal running pada Pilkada Gresik 2020.

Hasil survei Golkar sendiri dijadwalkan bakal turun akhir Juni atau awal Juli, kemudian akan dirilis ke publik. "Hasil survei ini yang akan kami jadikan rujukan untuk mengevalusi tingkat keterpilihan calon. Dan, ini yang akan kami jadikan pijakan untuk mengusung maupun mendukung calon," ujar Anha kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (21/6).

Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur

Menurut Anha, di internal Golkar ada tahapan dalam menurunkan rekom kepada bakal calon bupati maupun wakil bupati untuk Pilkada. Di antaranya, dengan memberikan surat tugas kepada calon, kemudian ditetapkan menjadi calon sementara. "Jadi sifatnya masih penetapan sementara, baru setelah itu rekom definitif," ungkapnya.

Lanjut Anha, selama waktu penugasan itu, DPP Golkar akan melakukan evaluasi. Jika selama evaluasi yang bersangkutan punya potensi untuk memenangkan pilkada, maka selanjutnya akan turun rekom definitif penetapan calon yang diusung.

"Jadi survei juga merupakan parameternya. Tak mungkin kami akan mendukung calon yang hasil evaluasinya potensi kalah. Penugasan itu juga untuk mengukur kinerja bakal calon dan potensi kemenangan," terang Wakil Ketua DPRD Gresik ini.

Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang

Senada, Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Mujid Riduan juga menyatakan survei sebagai parameter penting dalam memberikan rekom terhadap bakal calon yang akan diusung.

"Makanya, usai PDIP Gresik menggelar penjaringan calon dan mengusulkan calon ke DPP untuk mendapatkan rekom, semua calon harus turun melakukan sosialiasi ke masyarakat. Nah, dari sinilah DPP melakukan survei, siapa calon yang potensi menang untuk diberikan rekom," katanya.

Mujid menambahkan, hingga saat ini DPP belum menurunkan rekom untuk calon yang akan diusung di . "Masih belum turun Mas rekomnya DPP PDIP, kita tunggu saja. Rencana rekom DPP turun akhir bulan Juni ini atau awal Juli untuk Kabupaten Gresik," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Gus Yani-Bu Min Dilantik 17 Februari di Grahadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO