JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Viral foto sejumlah warga menggelar aksi di depan gedung DPRD Jombang, terkait dengan adanya kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) anggota dewan ke luar daerah. Dari pantauan mata, aksi sejumlah warga yang fotonya sempat beredar di sejumlah grup WhatsApp tersebut terjadi di malam hari. Tak hanya foto, namun ada juga video dengan durasi 11 detik terkait aksi ini.
Di dalam video tersebut, terlihat belasan warga yang seluruhnya laki-laki sedang berdiri dengan membentangkan dua buah banner berukuran kurang lebih 2x1 meter di depan gerbang gedung ruang kerja anggota DPRD Jombang, atau ruang kerja anggota Komisi yang berada jalan Otto Iskandar Dinata di Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Perdalam Raperda RIPK Bapemperda, DPRD Jombang Gelar Rapat
Tidak ada percakapan yang menerangkan tujuan aksi belasan warga di dalam video itu. Hanya saja, aksi tersebut menyiratkan pesan soal kegiatan kunker para anggota dewan. Hal tersebut terlihat pada isi tulisan pada kedua banner itu.
“Kenapa Memang Kalau Anggota Dewan Melakukan Kunjungan Kerja. Kalau Kalian Pingin Daftaro Waktu Pileg Nanti,” kalimat pada dua banner yang dibentangkan oleh belasan warga di dalam video itu.
Pada banner tersebut juga tertulis nama dari kelompok yang melakukan aksi, yaitu Aliansi Masyarakat Anti Resek, Pecinta Kebersamaan dan Ketenteraman. Nama kelompok tersebut ditulis dengan warna merah.
Baca Juga: Jarang Ngantor, Kades Banjardowo Jombang Didemo Warga
Belum diketahui aksi tersebut dilakukan oleh siapa atau dari kelompok mana. Dari informasi yang diperoleh wartawan, aksi warga tersebut terjadi pada Kamis (25/06), sekitar pukul 20.00 WIB.
Ketua DPRD Kabupaten Jombang Mas'ud Zuremi mengatakan, dirinya baru mengetahui video dan foto aksi warga tersebut pada dini hari tadi menjelang salat subuh. Ia tidak mengetahui betul siapa yang melakukan dan apa motifnya.
“Sampai hari ini pun saya tidak tahu itu siapa yang membuat, siap orangnya, dari kelompok apa. Ini saya betul-betul menyesalkan kok sampai ada tulisan itu,” ucapnya saat ditemui di gedung DPRD Jombang, Jumat (26/06).
Baca Juga: Rapat Paripurna, DPRD Jombang Sahkan Empat Raperda Jadi Perda
Dengan adanya hal ini, Mas'ud mengkhawatirkan, kalau aksi sekelompok warga tersebut akan membentuk opini publik. Ia tidak mau dinilai kalau aksi itu dianggap settingan para oknum anggota dewan. Untuk itu, ia akan melacak siapa di balik aksi tersebut.
“Saya berharap jangan punya desain seperti itu lah. Masak DPR mendesain seperti itu, kan sangat buruk sekali. Makanya itu saya minta informasi seakurat mungkin. Kemudian mungkin kalau itu ada dari salah satu anggota dewan, tanda kutip ya, itu pasti akan kami panggil dan kami beri teguran yang keras,” pungkasnya. (aan/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News